Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selain Hilal dan Ruqyah, Iklan Menjadi Penanda Ramadan Tiba

6 Mei 2020   03:20 Diperbarui: 6 Mei 2020   03:33 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iklan, menurut Rhenald Kasali seorang Profesor Marketing dari Universitas Indonesia didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan untuk masyarakat melalui suatu media. Berbeda dengan pengumuman biasa, iklan lebih membujuk untuk membeli.

Media yang digunakan dalam beriklan itu beragam, hal itu dilakukan untuk merebut perhatian pasar. Media iklan yang dianggap paling paling efektif sejauh ini adalah media televisi.

Karena media televisi memiliki pemirsa yang cukup luas serta visualisasi yang lebih menarik dibandingkan media lain. 

Hal itu terbukti dari data yang dikeluarkan oleh AC Nielsen , total belanja iklan berdasarkan gross rate card untuk tahun 2019 di Indonesia sebesar Rp. 168 triliun.  85 persen dari jumlah tersebut di dominasi oleh iklan di media televisi dengan porsi belanja iklan senilai Rp. 143 triliun.

Angka tersebut tumbuh 14 persen dibanding tahun 2018. Sementara belanja iklan untuk media cetak sebesar Rp 22 triliun, sedangkan belanja iklan digital yang diukur secara terpisah bernilai Rp. 13,3 triliun.

Lantas apa hubungannya antara Iklan dengan bulan Ramadan. Bulan Ramadan merupakan saat belanja masyarakat naik cukup tinggi. 

Namun belanja masyarakat biasanya terkonsentrasi pada beberapa hal saja misalnya produk sandang tertentu seperti pakaian muslim dan sarung, bahan makanan tertentu seperti sirup, biskuit, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

Nah itulah yang menjadi alasan mengapa setiap menjelang dan saat Ramadan tiba masyarakat di bombardir iklan-iklan yang berhubungan dengan produk-produk yang biasanya di konsumsi masyarakat saat Ramadan tiba.

Para produsen barang dan jasa serta praktisi periklanan saat Ramadan menjelang berlomba-lomba membujuk masyarakat agar mengkonsumsi barang yang diproduksinya.

Biasanya sebulan menjelang Ramadan tiba, jika kita amati di Stasiun Televisi, iklan -iklan khas Ramadan seperti iklan sirup, biskuit, sarung dan baju muslim, provider telekomunikasi, cat, minuman mengandung ion dan beberapa produk lain kebutuhan Ramadan dengan edisi spesial Ramadan mulai bermunculan dengan intensitas yang terus eskalatif hingga Ramadan tiba.

Slot-slot iklan televisi  menjelang Ramadan biasanya dipenuhi oleh produk-produk tersebut, makanya kemudian ada pomeo jika iklan-iklan sirup dan sarung muncul berarti bulan Ramadan sudah menjelang. Seolah, selain Hilal dan Ruqyah, penanda akan tibanya Ramadan adalah iklan-iklan produk tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun