Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Siapa Bilang Ekonomi Tak Lebih Penting Dalam Penanganan Covid-19?

15 April 2020   10:37 Diperbarui: 15 April 2020   12:02 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas bagaimana recovery ekonomi pasca pandemi Covid -19, walaupun kita belum tahu secara pasti durasi wabah ini berlangsung, namun pasti akan berakhir juga, badai dahsyat ini pasti berlalu.

Jika kita sama sekali mengabaikan perbaikan ekonomi dari sekarang, maka bisa saja kita akan berada di posisi L-Shape, ekonomi turun sampai titik nadir untuk kemudian tak tumbuh lagi, meskipun tumbuh tapi sangat lambat dan sulit untuk mengakselerasi pertumbuhan yang ujungnya akan berdampak multi dimensi, ke sisi sosial dan politik.

Namun jika perbaikan ekonomi mulai disiapkan dari saat ini tapi dilakukan tertatih-tatih, mungkin kita akan berada di U-Shape, ekonomi turun sampai mentok dan butuh waktu tak terlalu lama untuk kembali tumbuh lumayan cepat.

Yang kita harapkan sebenarnya kita berada dalam posisi V-Shape, ketika ekonomi turun sampai paling bawah, begitu pandemi ini selesai pertumbuhannya langsung melesat naik.

Nah untuk Indonesia sejumlah ekonom menyatakan bahwa Indonesia akan ada di posis U-Shape. Jika kita mengacu pada pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia akan mulai tumbuh positif di kuartal IV 2020. 

Sementara International Monetary Fund (IMF) dalam laporan World Economi Outlook 2020 yang dirilis Selasa (14/04/20) menyebutkan Indonesia tahun ini hanya akan tunbuh 0,5 persen saja.

Namun tahun depan,2021 dengan asumsi pandemi Covid-19 mereda atau grafiknya mulai landai pertengahan tahun, sekitar bulan Juni atau Juli 2020, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8,2 persen.

Namun untuk tahun ini, saya rasa di Kuartal I 2020 diperkirakan masih akan tumbuh positif, karena Januari dan Februari kehidupan di Indonesia masih berjalan normal artinya konsumsi masyarakat masih cukup untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi nasional.

Kuartal ke II, ini yang akan benar-benar hancur bisa saja pertumbuhan ekonomi Indonesia akan drop hingga minus, karena kebijakan PSBB memang lagi gencar diberlakukan.

Nah kuartal III dengan asumsi pertumbuhan kasus positif infeksi Covid-19 mulai mendatar di bulan Juni atau Juli seperti modeling yang dilakukan Badan Intelejen Nasional (BIN), maka pertumbuhan akan mulai positif meski masih rendah.

Namun jika prediksi BIN itu gagal, dan kasus positif Covid-19 terus menunjukan grafik meningkat hingga Agustus atau September Indonesia bisa saja ada di posisi L-Shape.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun