Di musim seperti ini jika kita bicara usaha yang merugi akibat virus corona, hampir semua mengalaminya. Hampir semua sektor dalam usaha habis terinfeksi Covid-19.Â
Tetapi setiap kejadian seburuk apapun itu akan menjadi sebuah keberuntungan bagi sebagian orang, dengan cara yang halal tentunya.
Bukan keuntungan haram seperti dari menimbun masker atau bahan pokok misalnya, tapi keuntungan karena barang atau jasa yang diproduksinya kebetulan sangat diperlukan dalam saat pandemi Covid-19.
Selain mereka yang sudah sedari awal memang memproduksi hal-hal yang dibutuhkan tersebut ada juga yang pandai memanfaatkan setiap kesulitan menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan.
Produsen alat-alat kesehatan merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dalam situasi pandemi seperti ini.
Bayangkan Pemerintah Indonesia saja, anggaran untuk penyediaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan dalam menangani Covid-19 mencapai Rp. 70 triliun, diluar itu masyarakat pun secara swa daya menggelontorkan uang yang tidak sedikit untuk kebutuhan tersebut.
Produsen masker dan alat pelindung diri sedang dalam kondisi booming saat ini, miliaran masker dibutuhkan masyarakat. Harganya saja melambung luar biasa hingga berpuluh kali lipat.
Hal yang sama terjadi pada produsen hand sanitizer dan perusahaan-perusahaan yang memproduksi bahan dasar hand sanitizer seperti  alkohol.
Memang sampai hari ini belum ada laporan resmi terkait penjualan barang-barang tersebut. Namun angkanya sudah dapat dipastikan triliunan.
Tak hanya di Indonesia, seluruh dunia pun menggolontor dana yang jumlahnya mungkin tak terbayangkan sebelumnya untuk dipakai belanja kesehatan.
Kondisi pandemi Covid-19 ini mungkin akan dikenang sebagai pengeluaran terbesar untuk belanja kesehatan sepanjang sejarah manusia.