Setelah tergagap di awal, Pemerintah Indonesia mulai bergerak lebih cepat dan lebih baik dalam menghadapi penyebaran virus corona.
Dalam beberapa hari belakangan rapid test COVID 19 terus di wacanakan akhirnya Pemerintah Indonesia berhasil mendatangkan test kit buat pengujian cepat Coronavirus ini.
Terlepas dari pro dan kontra tentang akurasi hasil rapid test ini, yang bisa saja memunculkan false positif dan false negatif.Â
Tapi rapid test ini lah yang paling baik sejauh ini yang bisa didapat oleh Pemerintah Indonesia untuk secara cepat memetakan penyebaran virus corona secara lebih akurat.
Contact traccing memang bisa dilakukan, namun setelah penyebarannya begitu luas akan menjadi  lebih mudah bila rapid test dilakukan.
Tindakan ini harus dilakukan, jika menunggu kajian validitas rapid test seperti yang disebutkan beberapa pihak, kita akan kehilangan momentum.
Toh banyak negara juga sudah melakukan hal ini, hasil riset mereka tekait hal ini bisa kita pelajari disini, bukan sekarang waktunya melakukan kajian, sekarang itu waktunya bertindak.
Hari Jumat (20/03/20) alat rapid test sudah disebar di kawasan selatan Ibukota Jakarta, belum ada keterangan resmi dari otoritas negara terkait jumlah rapid test yang tengah di sebar di Jakarta Selatan.
Pemerintah melalui juru bicara COVID 19 nasional Ahmad Yurianto seperti yang dilansir oleh Kompas.com menyebutkan bahwa untuk saat ini ada sebanyak 1 juta unit tes kit pengujian cepat yang didatangkan.
"Population at risk pada kisaran 600 ribu-700 ribu. Pemerintah menyiapkan 1 juta kit untuk pemeriksaan massal dan identifikasi di masyarakat," kata Yurianto saat konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (20/3/2020). Seperti yang saya nukil dari Tirto.id.
Jumlah yang sangat besar, walaupun fakta dilapangan bisa saja lebih besar lagi sebenarnya. Namun tes kit ini jumlahnya akan terus bertambah hingga lebih dari 3 juta unit, jika kita akumulasikan dengan sumbangan dari berbagai pihak, baik itu dari swasta nasional maupun bantuan dari pihak luar negeri.