Tagar #Indonesia Butuh pemimpin bergema cukup kencang dijagat Twitter dan sempat menjadi trending topics.
Tagar ini merujuk pada tindakan Pemerintah Indonesia yang terlihat gamang dan tergagap dalam menghadapi dahsyatnya penyebaran virus corona.
Hari Sabtu (14/03/20) menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Krisis COVID 19, Ahmad Yurianto, kasus positif terinfeksi virus corona di Indonesia berjumlah 96 kasus, 5 orang meninggal dan 8 kasus diantaranya berhasil disembuhkan.
Bertambah 27 kasus dibanding  hari sebelumnya yang berjumlah 69 orang. Dan sebaran kasusnya pun menjadi lebih luas, tak hanya di Jakarta dan Depok.
"Kalau kita lihat sebarannya sekarang melebar Jakarta, DKI, Jabar di sekitar DKI termasuk Bandung, kemudian Tangerang, kemudian Jawa Tengah kita dapatkan kasus di Solo, dan Yogyakarta, Bali, Manado, Pontianak dan tempat lain yang kita tracing," kata Yurianto di BNPB Jakarta, Sabtu (14/03/20). Seperti yang dilansir Liputan6.com.
Mengkhawatirkan memang, apalagi ditingkahi dengan tindakan pemerintah yang terkesan kurang transparan dalam menangani dan mengkomunikasikan tindakan msreka.
Apalagi beberapa jam kemudian, salah satu kasus positif COVID 19 dengan nomor 76 ternyata Menteri Perhubungan  Republik Indonsesi, Budi Karya Sumadi.
Kondisi ini tentu saja menampar dengan keras pemerintah Jokowi dalam menangani penyebaran COVID 19 ini.
Walaupun memang tak hanya di Indonesia  petinggi negara yang positif terpapar virus corona, Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri dinyatakan positif, Nadine Dorries Menteri Kesehatan Inggris pun positif virus corona, dan ada beberapa petinggi dari berbagai negara lain.
Namun tetap saja ini merusak kredibiltas penanganan virus corona di Indonesia.
Apalagi sebelumnya pernyataan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke Bandara Soetta dalam rangka mengecek kesiapan petugas dan peralatan untuk mendeteksi penumpang yang terindikasi virus corona.