Virus Corona atau COVID 19 kian merebak tak kurang 58 negara kini mengkonfirmasi bahwa negaranya telah terpapar COVID 19.
Negeri terakhir yang mengkonfirmasi adalah Meksiko. Pemerintah Meksiko mengkonfirmasi 2 orang warganya positif terindikasi Virus Corona setelah berkunjung ke Italia.
Sebelum Meksiko, ada 8 negara lain yang lebih dulu mengkonfirmasi kasus Corona-nya yang pertama, Nigeria, Azerbaijan, Belarusia, Islandia, Lithuania, Belanda, Selandia baru dan San Marino.
Sampai saat ini pukul 10.32 WIB hari Sabtu (29/02/20) menurut situs John Hopkins CSSE, kasus Corona sudah mencapai 85.176 kasus, yang meninggal akibat virus ini 2.919 orang, dan yang berhasil disembuhkan sebanyak 39.341 pasien.
Ajaibnya, Indonesia dengan jumlah penduduk begitu besar, 267 juta jiwa, sistem kesehatan, sanitasi, higienitas dan awareness terhadap virus sangat rendah masih menyatakan dirinya terbebas dari kasus Virus Corona.
Kenyataan ini banyak diragukan oleh berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tapi bagaimana pun faktanya memang seperti itu.
Apakah kemudian dengan fakta ini Pemerintah Indonesia berbohong? Belum tentu juga. Saya melihat pemerintah akan terlihat salah sekali jika berbohong untuk menutupi keberadaan kasus virus corona di Indonesia.
Kenapa pula harus berbohong dengan kondisi seperti kasus corona ini, toh 58 negara lain juga terkena dan bukan sesuatu yang memalukan.
Jika sampai Pemerintah Indonesia berbohong mengenai corona ini, konsekuensi sosial, politik, dan keamanannya sangat tinggi.
Rakyat Indonesia akan menjadi tak percaya pada pemerintah Indonesia saat ini, potensi disobedience bisa terjadi jika kepercayaan rakyat pada pemerintahnya luntur.
Saya yakin untuk hal ini pemerintah tak akan berbohong tentang keberadaan virus corona di tanah air kita tercinta ini.
Pertanyaan selanjutnya dan ini merupakan kekhawatirkan  banyak pihak. Apakah Pemerintah Indonesia saat ini tak memiliki kemampuan untuk mendeteksi keberadaan virus corona yang telah menjangkiti pasien dengan indikasi virus tersebut.
Pemerintah Australia dan Amerika Serikat yang terlihat paling concern terkait hal ini.
PM Scott Morison, seperti yang dilansir oleh The Sidney Morning Herald, mempertanyakan kemungkinan ada nya virus corona di Indonesia saat ini.
Dirinya mempertanyakan  belum adanya kasus infeksi coronavirus di Indonesia. Ia agak ragu dengan kemampuan otoritas kesehatan Indonesia dalam menguji infeksi corona di Indonesia.
Dirinya meyakini bahwa sebenarnya virus corona sudah masuk Indonesia, tapi tak mampu di deteksi karena persoalan kapabilitas sumber dayanya.
"Saya tidak bermaksud [tidak sopan]. Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia. Dan kami memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut," ujar Scott Morison Jumat (28/02/20). Seperti yang saya kutip dari CNNIndonesia.Com.
Dengan kata lain Scott mau mengatakan, bahwa otoritas kesehatan Indonesia memiliki kemampuan yang berbeda dengan Australia, apalagi secara geografis Indonesia itu berpulau-pulau sehingga  akan kesulitan dalam mendeteksi secara akurat keberadaan virus corona di wilayah Indonesia.
Tak hanya Australia yang meragukan Indonesia, beberapa negara termasuk Amerika Serikat menunjukan ke khawatiran serupa.
Melalui para Duta Besarnya,mereka menyampaikannya pada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Hadi Putranto.
Apalagi menurut riset yang dilakukan oleh Harvard University, Indonesia seharusnya secara matematis dan statistik sudah terpapar virus yang mematikan ini.
Profesor Mark Lipstitch mengungkapkan bahwa dengan intensitas kunjungan antara warga China dan Indonesia yang cukup tinggi, Â sejak dari awal sudah ada kasus Corona.
Tapi jika memang benar belum ada kasus,  seharusnya tak usah dipaksakan juga harus ada  kasus virus corona di Indonesia.
Jika memang ada, pasti outbreak sudah terjadi, kematian akibat corona akan banyak terjadi. Dengan kondisi media sosial seperti saat ini, akan sulit menyembunyikan kondisi yang ada.
Kenyataannya sampai saat ini wabah ini memang belum terjadi. Namun kesiapan memang harus terus dilakukan pemerintah dalam menghadapi Virus Corona ini.
Seperti kata World Health Organization (WHO), jangan Jumawa karena belum terpapar, karena bisa saja sudah kena namun tak terdeteksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H