Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Resmi! Pemerintah Indonesia Tak akan Repatriasi Eks ISIS Asal Indonesia

11 Februari 2020   18:15 Diperbarui: 11 Februari 2020   18:53 3993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menjadi bahan perdebatan selama beberapa minggu terakhir. Polemik permasalahan 600 Orang Eks ISIS yang kini berada di Suriah, akhirnya di putuskan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Tidak akan memulangkan FTF (foreign terrorist fighter) ke Indonesia," kata Menko Polhukam Mahfud Md di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/20). Seperti yang saya kutip dari Detik.com

Menurut Mahfud ada 689  orang asal Imdonesia di Suriah dan Turki saat ini. Yang disebut Mahfud sebagai teroris lintas bantas.

Keputusan ini diambil setelah Presiden bersama Menteri-Menteri terkait melakukan rapat terbatas mengenai masalah repatriasi eks ISIS asal Indonesia ini.

Rapat memutuskan  agar pemerintah memberi rasa aman terhadap warganya dari ancaman teroris dan virus-virus baru yang berpotensi menggangu keamanan 267 juta penduduk Indonesia.

"Kalau teroris lintas batas itu kembali bisa menjadi virus baru yang membuat 267 juta penduduk Indonesia merasa tak aman" tambah Mahfud.

Keputusan pemerintah Indonesia ini patut diapresiasi mengingat mereka sebenarnya secara yuridis sudah bukan lagi Warga Negara Indonesia (WNI).

Karena mereka secara sadar sudah pernah bersumpah setia pada Islamic State of Irak and Suriah (ISIS). Dan betul sekali bahwa keberadaan mereka hanya akan membawa dampak negatif saja bagi penduduk Indonesia.

Selain itu, sebagian besar dari mereka sudah membakar paspor Indonesia atas nama mereka. Hal ini menambah keyakinan bahwa mereka sudah tak berminat lagi menjadi WNI.

Keinginannya untuk pulang ke Indonesia lebih di dasari oleh ketidaknyamanannya hidup di Suriah dan Turki, karena mereka hidup di kamp tahanan.

Bukan atas dasar kesadaran bahwa ideologi ISIS yang mereka yakini itu tak benar. Berbeda ceritanya jika ISIS menang dan berhasil menguasai Irak dan Suriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun