Virus Corona baru (novel coronavirus/2019-nCoV) Â terus menebar ancaman, dan ancamannya itu dibuktikan dengan berjatuhannya korban. Sampai tulisan ini dibuat, mengutip Pusat Sains dan data John Hopkins University Amerika Serikat, korban meninggal dunia akibat virus yang awal penyebarannya dari Wuhan China ini, sebanyak 170 orang, semua korban meninggal terjadi di China.
Sedangkan jumlah orang yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona secara global berjumlah 7783 orang. Penderita infeksi terbanyak di China dengan 7678 orang. Di luar China, Thailand merupakan negara yang memiliki kasus infeksi Virus Corona terbanyak yakni 14 orang. Menyusul Jepang dengan 11 kasus yang sudah dinyatakan positif.
Tetangga kita Singapura, 10 orang warganya dinyatakan positif terinfeksi virus corona, bersama Hongkong menempati urutan ketiga terbanyak. Sementara di Indonesia, sampai saat ini belum ada seorang pun yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.Â
Walaupun ada beberapa suspect namun setelah diobservasi dan diperiksa lebih lanjut ternyata negatif virus corona. Pemerintah sudah menyatakan kesiapannya menghadapi virus yang baru nan mematikan ini.
China yang menjadi awal penyebaran Virus serupa Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) ini menjadi negara yang paling terdampak. Perekonomian China terpukul dengan wabah ini, diperkirakan laju pertumbuhan ekonomi China akan melambat.Â
Melambatnya pertumbuhan ekonomi China berpotensi memberi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena penurunan permintaan ekspor China terhadap Indonesia.
Menurut Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, laju pertumbuhan ekonomi China untuk tahun ini tak akan melebihi angka 6 persen akibat wabah virus yang awalnya dari hewan ini. Hal ini ia katakan mengacu pada Wabah SARS yang terjadi beberapa tahun lalu yang berlangsung selama satu kuartal namun dampak terhadap ekonominya satu semester.
"Corona virus ini menimbulkan pesimisme yang menggulung ekonomi pada Januari. Yang biasanya Chinese New Year dianggap sebagai salah satu momentum China bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya melalui domestic factor, yaitu konsumsi mereka, tapi dengan adanya corona virus dan kemudian terjadi policy lock down, maka seluruh potensi pertumbuhan ekonomi China dari domestic demand enggak realized," ujar Sri Mulyani  ketika memberi paparan kepada Anggota Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Seperti yang dilansir Kompas.Com.
Jika mengacu pada data tahun 2019, China merupakan pasar ekspor terbesar Indonesia. 16,7 persen ekspor Indonesia tujuannya ya negeri Tirai Bambu tersebut. Sementara sumbangan ekspor terhadap perhitungan pertumbuhan ekonomi adalah 21 persen.Â
Sebenarnya tak hanya Indonesia yang akan terkena dampak ekonomi akibat wabah virus corona di China ini. Saat ini, Beberapa negara di dunia termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa sedang harap-harap cemas melihat kondisi China yang sedang bertempur menghadapi virus corona ini.