Perubahan selalu akan terjadi dalam segala hal, tahun berganti waktu berlalu perubahan pasti akan terjadi. Makanya butuh antisipasi dalam menghadapi perubahan, seperti kata Charles Darwin, mahluk yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan,maka dia lah yang akan bertahan.
Nah untuk mengantisipasinya, perlu lah kiranya kita menyiasati dengan mengamati tren. Jika kita berkecimpung di dunia sosial media dan sering menggunakan sosial media sebagai alat pemasaran, harus memperhatikan arahnya di tahun 2020 ini.
Sejak beberapa tahun belakangan sosial media sudah menjadi bagian hidup dari manusia modern. Saat ini ada sekitar  3,48 miliar pengguna medsos di dunia ini atau sekitar 45 persen penghuni bumi ini menggunakan sosial media.
Atas dasar itu ahli-ahli pemasaran sudah banyak menggunakan medsos sebagai channel digital marketing termasuk di Indonesia.
Namun  seperti halnya hal-hal berbau teknologi lain, tren pemasaran di medsos itu kerap berubah seiring waktu.
Media sosial  pada tahun 2020 ini terlihat akan mengalami perubahan, paling tidak ada 3 hal yang akan membuat perubahan ini.Â
- Perubahan  perilaku pengguna
- Platform  media sosial yang berevolusi
- Munculnya platform media sosial baru yang tadinya tak diperhitungkan
Perubahan pun otomatis akan terjadi bagi pemasar yang menggunakan media sosial sebagai media pemasarannya.
Ada beberapa kecenderungan  yang membuat tahun 2020 ini berbeda dari tahun sebelumnya.
Pertama, Â makin banyak nya orang yang melakukan Social Media Detox, karena mereka beranggapan Medsos sudah terlalu crowded dan rudet.
Makanya mereka kemudian memilih hengkang dari medsos. Di Inggris misalnya, saat ini  1 dari 3 orang penduduk Negara Ratu Elizabeth II ini, lebih suka tak memakai medsos.
Menurut hasil survey yang dilakukan marketplace.org, 6 persen menghapus seluruh aplikasi medsos di gawainya, 6 persen menghapus akun yang dmilikinya di medsos, dan 8 persen melakukan keduanya sekaligus.