Ferry Gunawan
Program Diploma Institut Pertanian Bogor (serumenyala.blogspot.com)
Permasalahan lingkungan hidup adalah permasalahan Bumi yang kompleks. Permasalahan kompleks tersebut telah menarik perhatian semua penduduk Bumi. Bumi kian sesak dengan populasi manusia yang mencapai tujuh miliar jiwa. Tidak mengeherankan jika Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP) melibatkan kita semua dalam selebrasi Hari Lingkungan Hidup Dunia 2012. Program tahunan yang telah berjalan selama 40 tahun ini, dengan lugas mengajak kita untuk turut serta dalam aksi lingkungan. Hal itu terpatri kuat melalui tema Hari Lingkungan Hidup Dunia 2012, Green Economy: Does It Include You?
Dewasa ini aksi nyata melestarikan Bumi bukan hanya aksi lingkungan hidup an sich. Bahwa aksi nyata memelihara Bumi juga harus selaras dengan pembangunan ekonomi. Ekonomi hijau menempatkan kita, manusia, secara inklusif di dalamnya. Program Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) berada pada garda terdepan program pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Secara lugas, tercantum pada poin ketujuh MDGs, bahwa negara harus mampu memastikan kelestarian lingkungan hidup dalam konsep pembangunannya.
Upaya Indonesia dalam melestarikan lingkungan hidup seperti tantangan negara-negara maju melalui MDGs menunjukkan bahwa, Indonesia sangat responsif dengan permasalahan lingkungan hidup. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia tahun 2010 oleh BAPPENAS menunjukkan bahwa, Indonesia mengalami fluktuasi persentase tutupan hutan. Pada tahun 2008, persentase tutupan hutan Indonesia ‘hanya’ 52,43%. Hal tersebut jelas sangat berbeda pada tahun 1990, saat persentase tutupan hutan Indonesia mencapai 59,97%. Konversi hutan menjadi area perkebunan secara masif menjadi ranah yang sangat riskan bagi Indonesia.
Pemerintah Indonesia harus memiliki rencana yang serius jika ingin “memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang” seperti yang terungkap dalam laporan tersebut. Dunia hanya mencatat Brasil sebagai negara yang mampu melakukan pembangunan ekonomi dan lingkungan secara bersih, berkelanjutan, dan berkesinambungan.
Program nasional Indonesia melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI) haruslah menjadi jawabannya. Setidaknya, dengan membagi Indonesia menjadi beberapa koridor ekonomi, pelestarian lingkungan hidup di Indonesia dapat dilaksanakan dengan komprehensif dan holistik.
Dunia yang lebih baik
Tahun ini, Bumi kian renta pada selebrasi Hari Lingkungan Hidupnya yang ke 40 tahun. Bumi sedang mengalami apa yang disebut Thomas Friedman dalam bukunya Hot, Flat, and Crowded (2009), sebagai konvergensi antara panas, rata, dan penuh sesak. Secercah harapan ada pada kiat dan kemauan kita dalam melestarikan lingkungan. Ekonomi hijau adalah landasan utama kita dan semua negara di dunia dalam melaksanakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Hal itu sangat laik karena kemajuan perekonomian Indonesia akan kita rasakan selaras dengan keberlanjutan lingkungan hidup.
Dunia yang lebih baik sepenuhnya menjadi pilihan primer kita. Dunia yang lebih baik adalah tentang upaya kita dalam mengkreasi masa depan yang ingin kita lihat nantinya. Melalui MP3EI, Indonesia memberikan kontribusi dan responsnya terhadap permasalahan lingkungan hidup. MP3EI secara khusus memiliki kebijakan tentang ketahanan pangan, air, dan energi yang berkelanjutan tahun 2011 hingga tahun 2025.
Upaya mencipta dunia yang lebih baik, pada akhirnya akan segera menemui tenggat waktunya pada akhir dekade ini. Pertama, kala tenggat yang diberikan negara maju melalui MDGs berakhir pada tahun 2015. Kedua, kesuksesan program MDGs Indonesia akan selaras dengan perekonomian Indonesia nantinya pada kurun waktu 2025. Dimana pada tahun 2025, Indonesia menjadi salah satu dari sebelas kekuatan ekonomi dunia jika ‘skenario’ Kelompok Sebelas Negara (Next Eleven/N-11) oleh Goldman Sachs tahun 2005 berjalan dengan lancar. Ekonomi hijau adalah sebuah paradigma baru arah pembangunan perekonomian Indonesia yang bewawasan lingkungan.
Sehingga pada akhirnya, program pelestarian lingkungan hidup bukan hanya sekedar aksi-aksi normatif berdasarkan kertas kerja para saintis. Bukan pula tentang teknologi termutakhir nan futuristis. Bahwa benar semuanya berangkat dari diri. Bahwa benar, apakah inklusivitas Hari Lingkungan Hidup Dunia telah menyadarkan kita. Bahwa benarkah Green Economy: Does It Include You? Mari kita mengkreasi keturutsertaan kita dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Maka, marilah bersama melestarikan Bumi. Demi kemajuan dan keselarasan Bumi.
(Esai ini ditulis dalam rangka lomba dengan seperti yg tertera pada banner di atas. Alhamdulilah, ya? :) @ferryg1 ) Harus belajar menulis lagi. Tetap semangat! Nothing but writing.. :)
http://ecocampus.itb.ac.id/2012/06/pengumuman-pemenang-lomba-menulis-artikel-hari-lingkungan-hidup-dunia-2012/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H