Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan lebih dari 200 juta orang penduduknya. Dengan luasnya wilayah Indonesia, yang membentang dari ujung Sabang sampai Merauke, secara otomatis hubungan antara satu penduduk dengan yang lain, yang berbeda kota maupun pulau, terbilang cukup sulit sampai di penghujung abad ke 20. Beruntungnya di jaman modern ini, dunia teknologi dan digital sudah berkembang sangat pesat, sehingga hubungan antar manusia sudah semakin dipermudah, dan batas antara jarak, ruang dan waktu semakin kabur bagi kita.
Tak bisa disangkal lagi, bahwa semua teknologi dan dunia digital yang ada sekarang ini, bersumber dari luar Indonesia. Tapi sebagai bangsa yang besar, kita tidak perlu malu menggunakan semua kemajuan teknologi yang ada, karena ini jaman modern, bukan lagi jaman batu. Apakah ada di antara kita yang ingin mundur kembali ke era jaman dahulu? Tentu saya jamin tidak akan ada, karena jaman sekarang bisa didefinisikan sebagai "Era kemudahan", semua hal sudah serba "dipermudah" oleh sistem digital dan teknologi masa kini.
Lho memangnya masih ada orang yang tidak suka dengan era modern seperti ini? Sebetulnya semua orang suka dengan era modern seperti ini, namun yang terkadang menjadi halangan adalah pola pemikiran yang belum bisa mengikuti arus perkembangan jaman. Orang yang menganggap pendidikan teknologi dan informasi itu penting, masih belum banyak di Indonesia, padahal dunia digital dan teknologi itu sendiri sudah menjadi bagian hidup kita sehari-hari, contoh yang sederhana adalah Smartphone dan Internet, siapa yang sampai saat ini tidak pernah melihat / menggunakan dua hal yang saya sebutkan tadi? Saya rasa tidak ada, semua lini masyarakat, bahkan yang paling terpencil sekalipun pasti sudah mengenal atau paling tidak sudah mengetahui eksistensi Internet dan Smartphone.
Tapi era internet seperti ini kan banyak sekali sisi negatif nya?
Lho, sisi negatif dan positif itu bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, namun kita bisa memilih sisi mana yang mana mau kita gunakan, kita bisa memilih konten mana yang mau kita lihat, semua tergantung pola pemikiran kita masing-masing. Jangankan internet, semua hal yang kita lakukan sehari-hari pasti ada sisi negatif dan positifnya, hanya tinggal tergantung dari diri kita sendiri yang memilahnya dan memfilter yang mana yang pantas untuk kita lakukan ataupun tidak.Â
Siapa diantara kita yang tidak mau menggunakan Smartphone untuk berkomunikasi dengan saudara yang ada di luar pulau? Hanya dengan memencet tombol, menunggu beberapa detik, kemudian kita akan bisa terhubung dengan mereka, baik melalui panggilan suara, ataupun panggilan video. Sisi positif kan itu ya? Lalu bagaimana kalau seandainya smartphone itu saya lemparkan ke kepala seseorang? Tentu saja ini penggunaan smartphone secara negatif kan? Tentu saja, saya sebagai warga negara Indonesia yang baik, serta taat hukum, dan yang pasti juga sayang barang, tidak mungkin melemparkan smartphone saya ke kepala seseorang.
Sekarang ini, hampir semua aktivitas bisa dilakukan menggunakan internet. Bertegur sapa, bertemu muka, memesan makanan, membaca buku, menonton TV, bahkan berbisnis juga bisa dilakukan dengan perantaraan Internet. Bisa kita lihat, dunia bisnis Indonesia juga berkembang dengan pesat karena bantuan Internet. Berbagai macam usaha yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan, sekarang bisa menjadi nyata dan bahkan menjadi tren positif karena adanya sebuah dunia digital yang kita kenal dengan internet.Â
Bayangkan kita bisa melakukan proses jual-beli hanya dari depan komputer di kamar kita melalui jasa penjualan online seperti Tokop*dia atau Bukalap*k, kita bisa memesan ojek untuk mengantarkan kita pergi atau bahkan membelikan sesuatu untuk kita dengan jasa Goj*k, atau yang lebih fenomenal lagi, kita bisa mendaftar dan mengklaim asuransi secara online dengan asuransi digital JAGADIRI. Tentu saja, semua produk startup digital tersebut merupakan sebuah inovasi yang timbul dari pemikiran orang-orang kreatif di Indonesia, yang tentu saja akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. Ya ini adalah salah satu bentuk Membangun Negeri dengan Kreasi Digital.
Benarkah fokus Era Digital saat ini adalah anak-anak muda?
Memang benar, fokus era digital lebih mengarah ke anak-anak muda, dan orang yang lebih tua terkesan tertinggal oleh tren ini. Apakah benar demikian? Tidak juga, era digital ini bisa dinikmati dan dimanfaatkan oleh semua kalangan kok, tidak jarang juga saya mendapati orang yang berumur dan bisa memanfaatkan Internet dengan bijak, misalnya seorang penulis artikel yang berkualitas, atau ada juga sebagai seorang penjual barang-barang di dunia online.Â
Bila kita cermati sebetulnya tidak ada kata terlambat untuk mencoba, kebanyakan untuk orang yang lebih tua, sedikit punya permasalahan di kesabaran untuk belajar kembali, dan kadang kala juga perasaan malu bila bertanya-tanya kepada orang yang berusia jauh lebih muda mengenai suatu hal. Ya, pola pemikiran seperti inilah yang harus kita perbaiki di masa sekarang ini, di awal kita memasuki era digital. Karena "Waktu" senantiasa bergerak maju ke depan, tidak pernah mundur ke belakang, jadi pembelajaran serta pengalaman kita juga harus senantiasa diperbarui selalu, agak dalam menyongsong era digital ini, kita tidak hanya menjadi penonton, kita harus turut serta menjadi pelaku bahkan kalau bisa juga turut serta menjadi pencetus ide-ide yang baru.