Mohon tunggu...
ferry rahmany
ferry rahmany Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang baik dan stabil

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Demam Ninja 250CC

9 Januari 2011   19:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:47 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pada akhir tahun 2008 lalu, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) meluncurkan produk baru bagi pasar kendaraan roda dua di tanah air, Ninja ZX250R. Mungkin hingga saat ini yang dianggap jenis motor besar di tanah air baru sampai pada kelas 250cc saja. Walaupun di negara bunga sakura asalnya, lansiran varian ini telah ada sejak tahun 1988. (wah “jadul” juga yah?) Jenis motor 250cc dengan tipe mesin dua silinder segaris (in line) dilengkapi DOHC (double over head cams) yang di klaim mampu menghasilkan tenaga hingga 31 dk dan diyakini mampu menembus kecepatan maksimumnya hingga 160km/jam. Adalah sejatinya jenis motor sport touring, dalam artian untuk pemakaian jarak sedang hingga jarak jauh tanpa kendala berarti. Baik bagi si pengendara karena kemampuan motor secara fisik dalam bentuk postur dan bobot maupun kemampuan jelajah mesin motor itu sendiri.

Masyarakat Indonesia khususnya penggemar roda dua sungguh menanggapi hal ini dengan antusiasme tinggi, hingga bahkan terkadang melupakan atau yang terburuk adalah kurangnya wawasan untuk mencari referensi jenis kendaraan idamannya ini. Sebagai bahan ilustrasi, dibelahan dunia lain katakanlah di Amerika ataupun di Australia, jenis motor Ninja 250cc ini adalah diperuntukan bagi “pemula” yang ingin mencoba jenis motor sport. Makanya yang memiliki atau mengendarai jenis motor ini di Amerika dan Australia adalah kaum “Hawa” atau remaja sekolah saja. Ini dikarenakan setiap pemilik motor Ninja 250cc ini diwajibkan memiliki Surat Ijin Mengemudi Khusus Pemula berikut biaya asuransi jiwa secara langsung. Hal tersebut di atas tentunya setelah mengalami berbagai riset dan dengan pertimbangan yang matang dari berbagai pihak yang benar-benar ahli dalam bidangnya.

Ditinjau dari segi fisik motor Ninja 250cc itu sendiri adalah bukan diperuntukan untuk kecepatan tinggi atau ekstrim. Dapat dilihat dari bentuk sasis motor yang masih menganut tipe konvensional (Tubular Single Frame), yaitu satu buah pipa panjang biasanya terletak dibawah tangki bahan bakar sebagai kekuatan penahan didukung dua buah pipa menjulur kebawah sebagai dudukan mesin (Engine Mounting). Sedangkan untuk tipe motor yang diperuntukan kecepatan tinggi adalah wajib hukumnya untuk menganut tipe sasis Delta Box atau Delta Tubular, atau jenis sasis yang memeluk mesin dari sisi kanan-kiri sedemikian rupa sehingga posisi mesin berada tepat ditengah-tengah sasis tersebut.

Tanpa harus lebih detail lagi saya ungkapkan fakta-faktanya disini, pada prinsipnya motor Ninja 250cc ini adalah jenis kendaran roda dua bagi “pemula”, “komuter” dan “poser”. Dalam arti bagi mereka yang ingin merasakan jenis motor dengan ukuran fisik (body) yang lumayan besar dengan nuansa sport sudahlah cukup. Dan tetap ingat untuk mengutamakan faktor keselamatan diri diatas segalanya! Segala sesuatu diciptakan di dunia ini harus sesuai dengan “Habitat” dan fungsinya, bukan membuat diri menjadi “Jumawa” hingga merasa diatas segalanya saat berada di atas jok motor tersebut. Karena masih banyak jenis motor dengan ukuran mesin yang sama namun memiliki kemampuan dan peruntukan yang jauh diatas Ninja 250 tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun