Namun semua itu hanya akan menjadi bayang semu, Kau telah pergi meninggalkanku untuk selamanya. Bahkan untuk aroma tubuhmu pun aku tam mampu menciumnya. Meski tk sempurna kau telah memberikan pelajaran hidup pelajaran yang tak akan kulupakan hingga aku berhasil memenuhi amanahmu. Pesan tekahirmu “waktuku sudah menuju akhir langkahmu harus tegap” Namun aku telah menjadi gagal memanggul beban yang kau berikan. Kebengalanku terlampau diambang batas. Aku telah menjadi manusia terbodoh dan nista. Aku rindu kau marahi, Aku rindu kau omeli. Karena baru aku sadari itu memang perlu. Meski begitu kau selalu ada buatku. saat ku butuh, atau hanya saat kejailku padamu. Selamat jalan, mungkin jika ada kehidupan setelah kematian kita akan bertemu kembali Menghabiskan waktu yang telah banyak terbuang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H