Mohon tunggu...
Ferryna Fauziah
Ferryna Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Personal blog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan dengan Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi

22 Agustus 2024   04:46 Diperbarui: 22 Agustus 2024   04:53 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan. Apa yang pertama kali terlintas di benak pembaca saat mendengarkan kata ini? Pendidikan adalah suatu kunci utama yang dapat menentukan karakteristik suatu bangsa. Di masa sekarang, pendidikan yang membawa nilai kearifan lokal lama- kelamaan mulai tergerus jaman modernisasi.

Maksud dari kearifan lokal tertulis di Undang- Undang RI Nomor 32 tahun 2009. Disebutkan bahwa kearifan lokal adalah nilai- nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat utuh antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Lalu modernisasi, yang memiliki makna serangkaian perubahan suatu daerah. Modernisasi sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pelibatan teknologi tidak lepas dari faktor yang memengaruhi modernisasi.

Modernisasi bisa menjadi ancaman serius bagi budaya dan kearifan lokal, contohnya, di Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai budaya dan nilai-nilai tradisinya bisa terancam punah. Mirisnya, tak banyak kalangan anak muda yang mengerti. Jangankan budaya, bahkan untuk sekadar mengetahui lagu-lagu wajib nasional kebanyakan dari mereka mengaku tidak tahu.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengembangkan karakter mencintai budaya dan kearifan lokal melalui pendidikan dengan kearifan lokal, salah satu contohnya adalah adanya mata pelajaran bahasa daerah. Tidak semua lingkungan mampu mengajarkan bahasa daerah, di sinilah penting peran sekolah. Dengan membuat kurikulum yang memuat mata pelajaran bahasa lokal, diharapkan cara ini dapat melanjutkan kelestarian eksistensi bahasa daerah itu sendiri. Selanjutnya adalah penggunaan kain batik sebagai motif seragam. Ini juga termasuk salah satu upaya yang digunakan sekolah untuk melestarikan kearifan lokal.

Pelestarian kearifan lokal bukan hanya menjadi tanggung jawab pribadi, namun semua khalayak. Melalui pendidikan kearifan lokal, diharapkan mampu menjembatani generasi muda dan budaya-budaya yang mulai luntur sehingga dapat menciptakan rasa cinta kepada tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun