Mohon tunggu...
Ferry Koto
Ferry Koto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Usahawan, Memimpikan Indonesia Yang Berdaulat, Yang bergotong Royong untuk Mandiri dan Bermartabat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Baswedan dari Turun Tangan jadi Butuh Kekuasaan

23 Mei 2014   12:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14007962811479829342

[caption id="attachment_308149" align="aligncenter" width="780" caption="Anies baswedan (kompas)"][/caption]

Saat Anies Baswedan, seorang tokoh muda dari sedikit yang saya kagumi integritasnya, memutuskan untuk ikut menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, saya langsung kehilangan respek. Bagaimana mungkin seorang tokoh yang selama ini lantang bersuara pemberantasan korupsi, malah merendahkan diri mengikuti pemilihan capres dari partai penguasa yang banyak kader-nya terjerat kasus korupsi.

Pada masa itu, seorang sahabat saya, memforward sebuah email yang berisi "alibi" Anies Baswedan. Email dengan subject "saya pilih turun tangan, ikut tanggung jawab".  (suratnya silahkan di googling atau contoh lihat disini)

Saya membalas email sahabat tersebut untuk memenuhi hasrat yang kecewa, dengan memberikan tanggapan seperti berikut :

===================================================
From: "Ferry Koto"
Date: Thu, 12 Sep 2013 13:19:40 +0000
To: xxxxxx
ReplyTo: xxxxxxxx@gmail.com
Subject: Re: Surat dari Anies Baswedan
Buat saya, dia sdh salah langkah, apapun alasannya, dia "bangga" dgn dirinya intinya... "Aku" nya yg memutuskan ikut konvensi, bukan lagi perjuangan nya, idea2x nya....

Klau mau jujur, siapa sich anies? Pantaskah jadi Pres Indonesia saat ini? Sdh sperti apa kontribusi, seberapa paham dia mengurus negeri, seberapa mengerti dia dunia Politik kepemimpinan... Sorry to say, anies bukan apa2x masih.. :)

Seorang pejuang, akan maju untuk menang, bukan untuk kalah, dia harus tahu dimedan apa dia berperang, dimedan apa dia berjuang..Bukan hanya sekedar mendapat "predikat" tambahan pernah berjuang dimedan yg tdk semua orang "diundang",.. Bukan sekedar untuk pembuka pintu bagi "diri", sekedar hanya pragmatisme "harapan" ke depan..

Janganlah kita tutup mata pada sebuah kenytaan, dimana "pertunjukan" konvensi ini adalah untuk membuat semua mata mengarah kesana. Jgn hanya lihat "aku", tapi pedulilah pada "mata dan hati" yang akan dipengaruhi, apa mereka akan mendapat manfaat nanti dari "hasil" pertarungan tsb, atau hanya sekedar diambil "suaranya" untuk kembali melegitimasi sebuah kekuasaan yg jelas2x sdh gagal menjalankan amanah kepemimpinan nasional, yg sdh dgn jelas gagal memberi artikulasi perjuangan para pendiri bangsa,..

Anies, mengecewakan, dan tdk pantas lagi jadi panutan

Wass
FK

========================================================

Saya rasa masa itu banyak orang yang sama kagumnya dengan saya pada sosok Anies, harus kecewa dan tidak bisa menerima pilihan yang diambil Anies ini. Banyak pasti yang mencoba mengingatkan Anies, memberi argumentasi untuk batalkan niatnya tapi Anies nampaknya sudah bulat tekadnya dan merasa sudah benar ijtihat yang diambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun