Mohon tunggu...
ferry koten
ferry koten Mohon Tunggu... Petani - tukang tulis apa aja

apa ya?

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Haram Kok Pintar!

6 Desember 2013   11:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[Percakapan konyol]

Tok-tok-tok..

Garasi rumah yang memelihara seekor Anjing dan seekor Babi, diketok oleh seorang kurir pos.

Tiba – tiba berlari seekor Anjing menghampiri garasi tersebut dan kemudian membukanya.

Pak Pos           : Pagi,

Anjing             : Ough, ough...sambil menerima sebuah surat.

Setelah Pak Pos meninggalkan garasi, anjingpun kemudian berlari dan duduk di depan rumah sambil membuka surat tersebut. Tiba – tiba anjing tersebut kelihatan gembira.

Anjing             : Hore..saya mendapatkan surat petisi dari Pa Sultan Jogja untuk berhenti menyiksa atau membunuh aku!....hore-hore.

Babi yang sedari tadi melirik Anjing kebingungan melihat tingkah laku kerabatnya, akhirnya menghampiri.

Babi                : Ada apa Jing? Kok kelihatan bahagia banget?

Anjing             : Nih, lihat! Gimana ga bahagia (sambil menyodorkan surat itu ke Babi)

Babi                : O...ini. Aku baca ya?

Anjing             : Silahkan. Ga Masalah.

Babipun kemudian membacanya perlahan-lahan. Disimaknya kata per kata.

Babi                : Cuma ini kok bahagia sih?

Anjing                         : Ya iyalah...setidaknya aku naik satu peringkat. Dari yang “haram” ke yang “disukai”. Kau?

Babi                            : Loh...tapi kan masih juga menjadi binatang “haram” kan?

Anjing                         : Ya Iya sih!

Babi                : Emang kamu ga baca Jing, koran Tempo beberapa hari kemarin menulis kalau genetika saya lebih mirip manusia? Tapi aku biasa aja tuh!

Anjing             : Tapi ga “disukai” kan?

Babi                            : Ya iya. Karena itu kita berdua masih sama juga “diharamkan.”

Kirain kamu sudah “dihalalkan”.

Tapi kamu lebih beruntung Jing sudah dapat petisi. Aku belum nih! Gimana ya?

Anjing             : Makanya belajar biar pintar!

Babi                : Eh..Jing kamu lama-lama kasusnya kaya Kontes Miss World ya?

Anjing             : Kok mirip? Maksudnya?

Babi                            : Itu loh...kontes yang didemo biar ga jadi karena pamer aurat itu. Ingatkan?

Anjing             : O...yang di Bali. Ya aku ingat. Tapi mirip nya gimana?

Babi                            : Jing, Jing ...katanya pintar tapi kok tulalit juga....

Maksud aku mirip itu karena meskipun didemo, ahkirnya pendemonya itu “malu – malu ngintip”. Nah kalau kamu pendemonya itu “malu-malu suka!” Kan kamu haram. Gimana sih?

Mirip kan? Tuh...buktinya dibuatkan petisi!

Anjing             : Wahhhh boleh juga pikiran kamu! Cerdas kamu sekarang Bib!

Babi                : Ya, iya...biar dapat surat petisi juga lah. Masa kamu doang!

Tiba – tiba di depan muka kedua binatang tersebut, lewatlah sepasang kaki yang mungkin dari tadi mendengar percakapan ini.

Pemilik sepasang kaki itupun berguman “ Haram” kok pintar ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun