[Percakapan konyol]
Tok-tok-tok..
Garasi rumah yang memelihara seekor Anjing dan seekor Babi, diketok oleh seorang kurir pos.
Tiba – tiba berlari seekor Anjing menghampiri garasi tersebut dan kemudian membukanya.
Pak Pos : Pagi,
Anjing : Ough, ough...sambil menerima sebuah surat.
Setelah Pak Pos meninggalkan garasi, anjingpun kemudian berlari dan duduk di depan rumah sambil membuka surat tersebut. Tiba – tiba anjing tersebut kelihatan gembira.
Anjing : Hore..saya mendapatkan surat petisi dari Pa Sultan Jogja untuk berhenti menyiksa atau membunuh aku!....hore-hore.
Babi yang sedari tadi melirik Anjing kebingungan melihat tingkah laku kerabatnya, akhirnya menghampiri.
Babi : Ada apa Jing? Kok kelihatan bahagia banget?
Anjing : Nih, lihat! Gimana ga bahagia (sambil menyodorkan surat itu ke Babi)
Babi : O...ini. Aku baca ya?
Anjing : Silahkan. Ga Masalah.
Babipun kemudian membacanya perlahan-lahan. Disimaknya kata per kata.
Babi : Cuma ini kok bahagia sih?
Anjing : Ya iyalah...setidaknya aku naik satu peringkat. Dari yang “haram” ke yang “disukai”. Kau?
Babi : Loh...tapi kan masih juga menjadi binatang “haram” kan?
Anjing : Ya Iya sih!
Babi : Emang kamu ga baca Jing, koran Tempo beberapa hari kemarin menulis kalau genetika saya lebih mirip manusia? Tapi aku biasa aja tuh!
Anjing : Tapi ga “disukai” kan?
Babi : Ya iya. Karena itu kita berdua masih sama juga “diharamkan.”
Kirain kamu sudah “dihalalkan”.
Tapi kamu lebih beruntung Jing sudah dapat petisi. Aku belum nih! Gimana ya?
Anjing : Makanya belajar biar pintar!
Babi : Eh..Jing kamu lama-lama kasusnya kaya Kontes Miss World ya?
Anjing : Kok mirip? Maksudnya?
Babi : Itu loh...kontes yang didemo biar ga jadi karena pamer aurat itu. Ingatkan?
Anjing : O...yang di Bali. Ya aku ingat. Tapi mirip nya gimana?
Babi : Jing, Jing ...katanya pintar tapi kok tulalit juga....
Maksud aku mirip itu karena meskipun didemo, ahkirnya pendemonya itu “malu – malu ngintip”. Nah kalau kamu pendemonya itu “malu-malu suka!” Kan kamu haram. Gimana sih?
Mirip kan? Tuh...buktinya dibuatkan petisi!
Anjing : Wahhhh boleh juga pikiran kamu! Cerdas kamu sekarang Bib!
Babi : Ya, iya...biar dapat surat petisi juga lah. Masa kamu doang!
Tiba – tiba di depan muka kedua binatang tersebut, lewatlah sepasang kaki yang mungkin dari tadi mendengar percakapan ini.
Pemilik sepasang kaki itupun berguman “ Haram” kok pintar ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H