Mohon tunggu...
Ferry Irawan
Ferry Irawan Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tari Saman dari Gayo, Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO'

3 Agustus 2022   22:00 Diperbarui: 3 Agustus 2022   22:02 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

'' Indonesia adalah negara yang luas dengan ribuan pulau, baik berukuran kecil maupun besar.

 Hal ini membuat budaya yang dimiliki oleh Indonesia juga beragam, teman-teman, yang bisa berupa lagu, tarian, alat musik, pakaian adat, sampai makanan.

 Salah satu budaya khas Indonesia yang unik adalah tari Saman dari Sumatera, tepatnya berasal dari Suku Gayo di Aceh.

 Tari Saman dianggap unik dan menarik karena gerakan penarinya yang kompak dan suara atau lagu yang mengiringinya.

 Hebatnya lagi, tarian asli Aceh ini sudah menjadi budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO, nih, teman-teman.
Tarian Penyampai Pesan Sejak Abad ke-14 dari Aceh

 Tari Saman merupakan kesenian yang berasal dari Suku Gayo di Aceh, tapi tarian ini tepatnya dikembangkan oleh seorang ulama dari Gayo, bernama Syekh Saman.

 Awalnya, Tari Saman dikembangkan sebagai media penyebaran agama Islam, yang juga digunakan untuk menyampaikan pesan.

 Tarian ini juga mencerminkan pendidikan, kegamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan, lo.

Dilakukan oleh Banyak Penari

Tarian yang memadukan kekompakan para penarinya ini dilakukan oleh banyak penari, lo, teman-teman. 

Pada awal tarian ini dikembangkan, Tari Saman hanya boleh dilakukan oleh laki-laki dan jumlahnya tidak lebih dari sepuluh orang, dengan pembagian delapan orang sebagai penari dan dua orang lainnya sebagai pemberi aba-aba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun