Mohon tunggu...
Ferry Nalle
Ferry Nalle Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Penulis Dasar

Belajar menulis dalam kanvas yang tipis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seroja 2021

31 Desember 2021   16:26 Diperbarui: 31 Desember 2021   17:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang cerah sejenak lesu
Saat kabut pekat melintas di depannya
Pohon-pohon berlekuk indah walau dalam pilu
Kala nafas Bumi menunjukkan tariannya

Air langit pun melantunkan nada
Ditemani gemuruh di setiap koda
Daku terpaku dalam opera gila
Di tengah pusaran Bumi yang semakin bergelora

Daun pergi meninggalkan akar
Rumah runtuh meninggalkan luka
Badai lenyap meninggalkan cemar
Dan aku selamat menimbulkan tanya

Kupang, 04 April 2021
Ferry Nalle

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun