Mohon tunggu...
Ferry Nalle
Ferry Nalle Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Penulis Dasar

Belajar menulis dalam kanvas yang tipis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Hitam

29 Desember 2021   20:09 Diperbarui: 29 Desember 2021   20:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titik hitam kembali berulah
Berdiri kaku menatap senja
Sang malam tak membuatmu berubah
Menjadi putih untuk dipuja

Sinis terdengar hinaan para durja
Tidak berguna, merepotkan saja
Purnama mendadak buta
Dan laut menjadi terbata-bata

Dikau adalah peraduan bagi sang manis
Dikau adalah istana untuk si tampan
Dikau adalah titik hitam yang pesimis
Di tengah tumpukan kehidupan nan elegan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun