Padang pasir itu nampak dingin dalam sendu.
Sapaan oase terasa hangat dalam dekapannya.
Mencoba meruntuhkan ego dalam pilu.
Walau tangis kian mengeras menampar dunia.
Sejenak lintas imaji kian menggerutu dalam nadi.
Mengoyak indahnya cinta yang sudah tertulis.
Merajut kembali kisah miris yang telah pergi.
Tentang dua insan yang sedang menangis.
Lalu tanya ku pada sang dewi
Apakah ku harus melanjutkan tanya kepada langit
Atau memilih pasrah pada jawaban bumi
Sang dewi terjebak dalam polarisasi yang sempit.
Menjemput senja dengan perasaan tak tentu
Meremehkan logika tentang arti tak terdefinisi
Karena ironi ini akan selalu memberi kalbu
Kecuali kamu yang memberi arti dari segala sisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H