Cahaya itu kembali menyorotku dan,
Sang waktu hanya tersenyum dalam denting.
Laut berujar dalam tingginya ombak kelabu.
Melukiskan rindu dalam genting.
Lamunanku tersentak dalam melodi pilu.
Dipadankan dengan lirihnya suara.
Ku lanjutkan tuliskan dalam sendu.
Berharap kisah ini kan segera menuju senja.
Cahaya itu mulai redup.
Bukan karena detik waktu yang berbisik.
Bukan karena detak jantung yang hidup.
Tapi gelap hanya berbagi dengan cahaya yang tak berkutik.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!