[caption id="attachment_255119" align="aligncenter" width="638" caption="Foto: Istimewa"][/caption] Kompasiana, Sumenep - Humas PT Garam Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Farid Zahid kepada Koran Memo mengakui pasokan garam local tahun ini diakui benar-benar terancam kosong menyusul terjadinya anomali cuaca yang menyebabkan para petani garam di Kecamatan Kalianget tak bisa berproduksi karena sering terjadi turun hujan.
“ Ya (petani garam) belum produksi karena anomaly iklim “ jelas H. Farid melalui pesan singkatnya pada Senin sore (15/7) seusai buka puasa.
Belum adanya produksi panen garam saat ini, berdampak pada kemungkinan dilakukannya impor garam dari luar. Kendati demikan, Farid mengakui, pihaknya mengaku masih memiliki sedikit stok garam untuk memenuhi kebutuhan.
“Kita masih punya stok garam kok”, imbuhnya. Sayang Farid tidak menjelaskan berapa banyak stok yang dimiliki PT. Garam Kalianget untuk menutupi terbatasnya prduksi petani garam rakyat.
Pihaknya hanya berharap masih ada peluang bagi petani garam di Madura, yang mampu memproduksi garam di tengah anomaly cuaca dewasa ini. Jika tidak, bukan mustahil impor garam akan menjadi momok lagi bagi masa depan petani garam local,
“Dan diharapkan tahun ini berproduksi walau sedikit garam, sehingga tidak perlu impor”, harap H. Farid Zahid, Humas PT. Garam Kalianget, Sumenep. (ferry.arbania@gmail.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H