Mohon tunggu...
Ferry Alamsyah
Ferry Alamsyah Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketing

Founder (Olshopinbae, Sandal Bandung, Ferrymarket) | Digital Marketing | Dropshipper | Blogger | Membangun usaha berbasis digital | Kontak: halo@ferry.biz.id

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Asal-usul Ketupat dari Berbagai Teori

18 April 2023   20:58 Diperbarui: 18 April 2023   20:59 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Animasi ketupat. Sumber gambar: Pixabay

Ketupat adalah makanan tradisional yang umum ditemui di Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Singapura. Ketupat biasanya terbuat dari beras yang dikupas dari kulit luar, kemudian dimasak dalam anyaman daun kelapa atau daun pisang yang membentuk segitiga atau heksagonal, dan dipadatkan dengan cara diremas atau direkatkan. Ketupat seringkali disajikan sebagai hidangan khas dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia dan Hari Raya Aidilfitri di Malaysia dan Singapura.

Asal usul ketupat tidak dapat dipastikan dengan pasti, karena makanan ini telah ada sejak lama dan tidak ada catatan tertulis yang jelas tentang sejarahnya. Namun, terdapat beberapa teori dan legenda yang beredar mengenai asal usul ketupat.

1. Teori Arab

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ketupat diperkenalkan oleh pedagang Arab ke Nusantara pada abad ke-7 atau 8 Masehi. Pedagang Arab yang berlayar dari Timur Tengah ke wilayah Asia Tenggara membawa biji-bijian, termasuk beras, dan daun kelapa atau daun pisang untuk menyimpan makanan. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan bentuk ketupat dengan hidangan berbasis beras yang ditemukan di Timur Tengah, seperti makanan Arab yang disebut "majbous" atau "mandi" yang terbuat dari nasi yang dimasak dalam anyaman daun kelapa.

2. Teori Melayu

Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa ketupat berasal dari suku Melayu yang telah lama tinggal di wilayah Nusantara. Menurut legenda Melayu, ketupat pertama kali dibuat oleh seorang putri kerajaan Melayu yang ingin menghidangkan makanan yang praktis kepada tentara ayahnya yang sedang berperang. Ketupat kemudian menjadi makanan yang populer di kalangan masyarakat Melayu dan menyebar ke wilayah-wilayah di sekitarnya.

3. Teori Nusantara

Beberapa sumber berpendapat bahwa ketupat adalah makanan asli Nusantara yang telah ada sejak zaman prasejarah. Beberapa penemuan arkeologi di Indonesia menunjukkan adanya bukti penggunaan anyaman daun sebagai alat penyimpanan makanan pada zaman purba, seperti di Gua Harimau di Sumatera dan Gua Leang Burung Mandi di Sulawesi. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan daun kelapa atau daun pisang untuk membuat ketupat bisa jadi telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Meskipun asal usul ketupat masih diperdebatkan, yang pasti ketupat telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi masyarakat di wilayah Nusantara selama berabad-abad. Ketupat juga memiliki makna simbolis dalam banyak perayaan keagamaan dan acara sosial di wilayah tersebut, serta menjadi hidangan yang sangat dinikmati oleh banyak orang.

Sudah pernah ditulis di blog pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun