Bila anda internetan pakai hape/modem USB, pasti mengalami yang namanya signal hilang / koneksi putus-putus. Padahal kecepatan dan signal berbanding lurus. Signal penuh, kecepatan juga akan maksimal.
Nah, berikut ini penjelasan apa saja yang mempengaruhi signal 3G di hape anda.
Hape/modem 3G akan menghubungkan anda dengan BTS, lalu dari BTS itulah anda akan di-route ke jaringan dari provider. Prinsipnya sama dengan jaringan wifi, hanya saja frekuensi yang digunakan berbeda. Ingat, prinsipnya saja yang sama, tapi protokol dan penanganan data bisa saja tidak sama persis dengan wifi.
Kecepatan ditentukan oleh kestabilan signal, bila signal penuh, maka internet stabil dan kecepatan maksimal bisa didapatkan. Jumlah signal yang anda dapatkan bergantung dari banyak faktor. Tapi bila signal penuh, artinya jeda waktu pengiriman data antara anda dan BTS akan lebih kecil akibatnya anda mendapatkan kecepatan yang lebih.
Jalur internet dan jalur voice berbagi pada frekuensi dan bandwidth yang sama dari sebuah BTS. Otomatis bila ada banyak koneksi voice, bandwidth BTS juga berkurang. Beberapa waktu yang lalu saya pernah membaca bahwa BTS akan mengurangi radius jalur data bila jalur voice meningkat (jalur data dikorbankan). Tapi entah kalau sekarang, provider biasanya lebih menjual data daripada SMS dan voice.
Kecepatan akses tergantung dari banyaknya user yang “nyantol” di BTS di lokasi anda. Semakin banyak, otomatis kecepatan akan dibagi rata. Bandwidth yang dibagi rata juga berbanding lurus dengan signal dari masing-masing perangkat yang terhubung ke BTS. Dari jarak yang sama, dan menggunakan tipe hape/modem yang sama pastinya akan mendapatkan bandwidth yang sama.
BTS memancarkan signal ke semua orah (omni directional), hape/modem anda juga omni directional (kecuali diberi tambahan antena), jadi persentase mendapatkan signal penuh juga lebih kecil. menggunakan antena seperti antena kaleng/pralon/yagi akan sangat membantu mengarahkan signal. Bila signal bisa diarahkan, otomatis TX power dan RX power akan meningkat, analoginya seperti sinar laser.
Antara modem USB dan modem router, jauh lebih kenceng dan stabil yang modem router. (Biasanya TX power/transmit dan RX power/receive lebih besar karena konsumsi daya juga lebih besar). Sebagai catatan, USB port hanya menyalurkan daya maksimal 0.7A * 5V = 3.5 watt, berbeda dengan adaptor USB router yang menyediakan daya lebih besar (rata2 sebesar 0.9A*12V=10.8 watt). Tapi ini juga tidak mutlak lho. Sebelum anda membeli modem USB/router lihat dulu spesifikasinya, baca-baca dulu review dari teman2 di internet. Beberapa merk memang menjanjikan output power yang besar tapi tidak stabil, beberapa merk/tipe mungkin tidak besar outputnya tapi stabil.
Modem router bisa dimodif antenanya, modem USB tidak. Beberapa modem USB memang menyediakan colokan untuk antena, tapi sebagian besar tidak. Hampir semua modem router menyediakan colokan antena. Walaupun modem USB tidak menyediakan colokan USB, anda masih bisa memodifikasi modem USB nya dengan memberikan antena tambahan.
Semakin besar bandwidth yang diminta (3G), semakin pendek jangkauan signal. Jadi bila di lokasi anda tidak didapatkan signal 3G, coba turunkan kecepatan modem menjadi 2G (EDGE) atau GPRS. Signal 2G yang stabil jauh lebih baik daripada 3G yang putus-putus kan?
Signal yang paling baik adalah signal langsung dari BTS ke hape/modem dan bukan signal pantulan/signal tembusan. Internetan di atap rumah akan jauh lebih cepat daripada di dalam kamar yang tertutup/tidak berjendela. Oleh karena itu, biasanya bila anda menggunakan modem USB, sebaiknya dibuatkan kabel USB extension dan gantungkan modem USB anda di tiang bendera/atas atap rumah. Bungkus dulu modem nya dengan pastik, biar tidak rusak. Lebih bagus lagi bila anda membelikan box/dibuatkan sekalian tempat dari pralon.