Mohon tunggu...
Ferry Silitonga
Ferry Silitonga Mohon Tunggu... karyawan swasta -

My life = psychology + movies + musics

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ga Ada Judul

10 Oktober 2010   07:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“aku ga nyangka kau membohongi aku”

“aku bisa jelaskan semua”

“ga ada lagi yang harus dijelaskan, Fer…”

“Ren, tolong, aku bisa jelaskan…”

“bukannya sudah cukup bagimu membohongi aku selama ini. Aku ga bisa mendengar cerita taikmu lagi”

“please……”

“sadar Fer, sadar… bagaimana kau suruh aku untuk mempercayaiku lagi… bertahun-tahun persahabatan, tidak pernahkah sedikitpun kau mempercayai aku. Aku tidak habis pikir betapa teganya kau menyembunyikan semua ini dariku selama ini. Kau buat dimana otakmu Fer???

“tolong izinkan aku menjelaskan…”

“halah… omong kosong…”

“dengar…”

“diam kau…”

“DENGARKAN AKU DULU REN…!!! Aku hanya mau bilang minta maaf. Hanya itu yang bisa ku katakan Ren. Aku ga mau egois… memaksamu untuk berada dalam posisiku. Aku hanya ingin minta maaf, walaupun aku tidak layak menerimanya. Mungkin ini akhir dari semuanya. Terima kasih telah mejadi sahabatku, trima kasih buat semuanya, semua hal. Maafkan aku…”

Ketika sedikit saja pintu ku buka, maka seluruh dunia akan membenciku. Karena mereka tahu, aku sampah mereka…

* gambar dari fajarali11.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun