“aku ga nyangka kau membohongi aku”
“aku bisa jelaskan semua”
“ga ada lagi yang harus dijelaskan, Fer…”
“Ren, tolong, aku bisa jelaskan…”
“bukannya sudah cukup bagimu membohongi aku selama ini. Aku ga bisa mendengar cerita taikmu lagi”
“please……”
“sadar Fer, sadar… bagaimana kau suruh aku untuk mempercayaiku lagi… bertahun-tahun persahabatan, tidak pernahkah sedikitpun kau mempercayai aku. Aku tidak habis pikir betapa teganya kau menyembunyikan semua ini dariku selama ini. Kau buat dimana otakmu Fer???
“tolong izinkan aku menjelaskan…”
“halah… omong kosong…”
“dengar…”
“diam kau…”
“DENGARKAN AKU DULU REN…!!! Aku hanya mau bilang minta maaf. Hanya itu yang bisa ku katakan Ren. Aku ga mau egois… memaksamu untuk berada dalam posisiku. Aku hanya ingin minta maaf, walaupun aku tidak layak menerimanya. Mungkin ini akhir dari semuanya. Terima kasih telah mejadi sahabatku, trima kasih buat semuanya, semua hal. Maafkan aku…”
Ketika sedikit saja pintu ku buka, maka seluruh dunia akan membenciku. Karena mereka tahu, aku sampah mereka…
* gambar dari fajarali11.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H