Mohon tunggu...
Sosbud

Surabayaku Padat

14 Desember 2016   08:13 Diperbarui: 14 Desember 2016   09:00 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Surabaya merupakan kota metropolitan terpadat kedua setelah Ibukota Jakarta. Kota Surabaya sendiri memiliki luas wilayah sebesar 350,54 km² dan sedangkan jumlah penduduk di Kota Surabaya sebesar 2.765.487 jiwa. Kota Surabaya sendiri merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan juga pendidikan. Kota Surabaya memiliki daya tarik tersendiri sehingga dapat menarik perhatian para pendatang baru dari luar Kota Surabaya untuk datang bermigrasi dengan tujuan untuk menuntut ilmu, membuka bisnis, mencari pekerjaan, dan lain sebagainya. Kota Surabaya juga dapat menjamin taraf hidup yang lebih sejahtera.

Dengan adanya para masyarakat yang berimigrasi ke Kota Surabaya, membuat jumlah kepadatan penduduk di Kota Surabaya menjadi semakin meningkat tinggi. Jumlah kepadatan penduduk pada tahun 2013 meningkat hingga 28.000 jiwa. Jumlah tersebut belum termasuk dari jumlah imigran musiman yang mencapai 3.000 jiwa. Kemudian, pada tahun 2011 kepadatan penduduk Kota Surabaya mencapai 3.024.000 jiwa dan pada tahun 2012 mencapai 3.125.000 jiwa. Maka, dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk meningkat hingga 50.000 jiwa.

Sebagian besar imigran yang ada di Kota Surabaya adalah masyarakat Madura. Karena Surabaya berbatasan langsung dengan Selat Madura. Maka masyarakat Madura dengan mudah berimigrasi ke Kota Surabaya. Dan di tunjang lagi dengan fasilitas Jembatan Suramadu yang dapat mempermudah akses masyarakat Madura menuju Surabaya. Maka sebagian besar masyarakat Surabaya juga di dominasi oleh masyarakat dari Madura.

Faktor dari peningkatan jumlah penduduk di Kota Surabaya adalah banyaknya imigran dari luar Surabaya yang berpindah ke Surabaya dan juga meningkatnya jumlah angka kelahiran dari warga setempat. Namun, yang sangat berpengaruh dari peningkatan jumlah kepadatan penduduk adalah meningkatnya jumlah imigran.

Para imigran ini sendiri berpindah ke Surabaya untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik.. Namun, tak jarang juga para imigran yang berpindah ke Surabaya taraf hidupnya menjadi lebih buruk. Karena dengan adanya bukti bahwa beberapa dari mereka masih tinggal di tempat tinggal yang illegal dan juga semakin menambah jumlah pengangguran yang ada di Kota Surabaya. Maka dari itu, persaingan antar individu untuk mendapat taraf hidup yang lebih baik menjdai semakin meningkat dan tingkat kriminalitas menjadi sangat meningkat.

Karena Surabaya adalah pusat bisnis, perdagangan, dan perkonomian maka tingkat perekonomian di Surabaya juga semakin meninngkat. Dan karena Surabaya juga sebagai jembatan jalur perdagangan antara Indonesia dengan Asia. Sehingga perkembangan Kota Surabaya sangat meningkat. Dan sekarang di Surabaya sudah banyak sekali pusat perindustrian dan industry-industri kreatif lainnya. Sehingga taraf hidup masyarakat dapat meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun