Mohon tunggu...
Solver Monetisasi
Solver Monetisasi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Owner STIFIn Brain, STIFInspirator, Solver STIFIn, Trainer STIFIn, Promotor STIFIn, Owner Donita Food.

Pengusaha STIFIn.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Haus Cahaya

19 Desember 2013   15:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merindu Mu Mengalirkan air mata Menjauhi Mu Gelap jalan di depan mata Tak ingat Mu Gelisah dalam kemewahan Tak menyembah Mu Segalanya menjadi Tuhan Aku haus cahaya Segala yang ku miliki Tak mampu melegakan dahaga Aku butuh Engkau dekat Tapi sikap menjauhi Mu Aku butuh Engkau lihat Agar tertahan dari maksiat Segalanya untuk Mu Baru sebatas ucap Karna tiba waktu sholat Pantat susah ku angkat Sedekah masih ribuan Ngakunya.. Semuanya demi Mu Puas mencari perhatian umat Tapi ku nelangsa dalam kiamat dunia Engkau sang cahaya Aku butuh penerangan Semua yg ku kerja Tak tampak akan kemana ujungnya Segala hal ingin ku buat Tapi tak ada yg selamat sampai akhirat Semua hangat diawal Berhenti di tengah kehangatan Sebatas cari perhatian Lupa perhatian Mu Kalaulah aku ingin tobat Apakah masih ada kesempatan Makrifat dapat ku dekap Bosanku hidup Dalam gelap wajah yg temerang Gelap yang Kau lihat Temerang yg mereka pandang Semua tipu muslihat dunia Membuat ku terikat Untuk berjalan mendekat pada Mu Tak kuat hati menahan Keluh kesah di dada Hanya Engkau yang tahu Ampun ku pinta Ya Allah Semoga masih ada waktu bertobat Agar sisa hidup sesaat Menjadi waktu singkat Untuk kembali pada Mu Membawa bontot yang cukup Membuatku pantas kumpul Bersama para Nabi dan Rasul Ampun kan aku ya Allah. Kuingin buang semua kegelapan Kuingin kau terangi jalan kehidupan Agar jelas ku lihat Terangnya cahaya syurga di akhirat Agar jelas ku melangkah Dalam dunia yang gelap Menutupi jalan yang terang dari Mu Ampun ya Allah Semoga tulisan ini Tak menjadi dosa *Renungan di Pagi Hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun