Mohon tunggu...
Ferri Ahrial
Ferri Ahrial Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menulis di indonesiakreatif.net\r\n\r\nferriahrial@hotmail.com\r\nFollow me on Twitter; @FerriAhrial

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

6 Perbedaan Mencolok: Suporter Sepakbola Indonesia dan Suporter Sepakbola Inggris

9 September 2014   07:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:14 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK



INDONESIA: Mayoritas suporternya anak SMP-SMA.

Gua ga tahu entah kenapa mayoritas ultras sepakbolaIndonesia ngandelin anak-anak ABG.
Jangankan untuk mengerti tentang gaya hidup ultras itu sendiri, bahkan tujuan sepakbola sebagai ladang industri pun belum tentu mereka pahami. Bila terjadi kerusuhan atau tragedi bunuh-bunuhan, mereka lakukan sebagai pesta tanpa berpikir risikonya di hadapan hukum. Yang membuat serba salah,
bila mereka terbukti bersalah dalam kerusahan itu adalah mereka semua masih di bawah umur. Apakah kekonyolan ini akan terus berlangsung?
INGGRIS: Suporternya mayoritas orang dewasa sekitar 20-35 Tahun.
Sebaliknya, mayoritas hooligan sepakbola Inggris malah dipenuhi oleh orang-orang dewasa. Dewasa di sini, maksudnya: mendukung tim kesayangan dengan bernyanyi sepanjang pertandingan. Dan bila diharuskan untuk terjadi kerusuhan dengan hooligan lawan, mereka telah mengetahui segala risikonya di hadapan hukum.Otomatis mereka akan bertanggung jawab secara hukum pula.

INDONESIA: Pamer helm.
Gua heran, kenapa banyak juga suporter sepakbola Indonesia yang pake helm saat nonton pertandingan di stadion. Apa mereka takut kehilangan helm mereka di parkiran? Atau mereka sedang mengantisipasi terjadinya kerusuhan? Atau mereka sedang dalam perjalanan? Entahlah.

INGGRIS: Pamer tattoo.

Kalau suporter garis keras sepakbola Indonesia pamerin helmnya, suporter garis keras sepakbola Inggris malah pamerin tattoo-nya. Mereka biasanya pake kaos yang ketat-ketat dan pas-pas banget di lengan. Nah.. di lengannya itu biasanya ada tattoo yang mereka pamerin. Gua juga ga tahu jelas maksud dari tradisi tattoo dan hooligan ini. Mungkin mereka ingin memperlihatkan kekuatan sebagai antisipasi dari serangan lawan.
INDONESIA: Kalau ada kejadian seru di lapangan tetep mainin drum.

Nah…. Ini nih yang gua makin heran. Kenapa suporter sepakbola Indonesia malah anteng mainin drum di kala tim kebanggaan mereka di situasi menyerang. Jadi dengan kata lain, pemain kebanggaan mereka nge-shoot lalu kena tiang, tapi suporternya malah nyanyi dan main drum: atau ada kesan yang penting senang.
INGGRIS: Kalau ada kejadian seru di lapangan pada tepuk tangan.

Kejadian sebaliknya terjadi di sepakbola Inggris. Setiap kali aksi-aksi menegangkan terjadi, misalnya nge-shoot dan kena tiang, reaksinya adalah hampir se-antero lapangan memberikan tepuk tangan. Hal ini bukan sesuatu yang asing kita lihat. Gua yakin, yang sering nonton BPL di TV lokal pasti mengakui hal ini. Gua berpikir bahwa, sepakbola Inggris mungkin telah menganut prinsip: menonton sepakbola sama halnya dengan menonton aksi teater di gedung pertunjukan. Semua mesti didramatisir agar suasananya menjadi seru, baik pemain di lapangan mau pun penonton yang menyaksikan di stadion.
INDONESIA: Kalau nge-chant suaranya cenderung cempreng.

Ini fakta yang mutlak juga! Bahwa suporter sepakbola Indonesia kalau nyanyi (nge-chant) kedengerannya cenderung cempreng. Coba lu inget, kalo suporter sepakbola Indonesia nyanyiin lagu: “Yoo ayoo… Ayooo Nana nana Kuingin, kita harus menang”. Cempreng kan? Hehe.

INGGRIS: Kalau nge-chant suaranya cenderung ngebass.
Hooligan di Inggris malah ngebass banget bung! Kenapa ngebass? Jawaban yang paling konkrit adalah karena mereka mayoritas orang-orang dewasa. Kesan ngebass itu akan berakhir pada kesan seram dan kuat. Menurut gua sih.

INDONESIA: Lebih Sering ngechant kontra wasit (baca:“Wasit Gobl*k”)

Teriakan Wasit Gobl*k sering banget terdengar di pertandingan-pertandingan kontroversial. Bahkan itu tidak hanya berlaku di lapangan bung! Karena ungkapan wasit gobl*k juga berlaku di sepeda motor dan helm para suporter. Sebab, teriakan itu menjelma menjadi stiker di kendaraan dan seolah-olah mengatakan bahwa semua wasit Indonesia adalah gobl*k semua. Semoga tidak.


INGGRIS: Lebih sering nge-chant kontra suporter lawan (baca: Oh Hmm London is full of sh*t)
Sebenernya, suporter sepakbola Inggris juga sering menghadapi hal-hal yang membuat mereka marah dan mengeluarkan nyanyian atau teriakan sinis. Tapi bedanya, mereka cenderung menyerang suporter lawan dengan teriakan yang misalnya: “Oh…Hmm London, is full of sh*t”. Atau kalau enggak, mereka mem-boo-in (mengejek dengan bersiul kencang) ke para pemain lawan setiap pemain itu menggiring bola.
INDONESIA: Suporternya joget membelakangi lapangan.

Penampakan suporter sepakbola Indonesia melakukan aksi koreografi dengan berjoget membelakangi lapangan juga sering terlihat. Entah apa maksudnya. Entah apa yang sedang mereka tonton!
INGGRIS: Suporternya nyanyi sepanjang pertandingan.
Hooligan sepakbola Inggris akan selalu bernyanyi di sepanjang pertandingan untuk mendukung tim kesayangan mereka. Dan hal itu adalah riitual wajib buat mereka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun