Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari rendahnya literasi politik hingga ketidakpedulian terhadap proses demokrasi. Program Sekolah Pemilu yang dilakukan melalui kegiatan KKN, bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melalui program ini, mahasiswa KKN berkolaborasi dengan KPU untuk memberikan edukasi mengenai pemilu kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih, sekaligus mendorong partisipasi aktif dalam pemilu. Dengan memberikan informasi yang tepat, masyarakat diharapkan dapat menjadi pemilih yang lebih cerdas dan bertanggung jawab.
Program Sekolah Pemilu juga menjadi wadah untuk meningkatkan literasi politik masyarakat secara lebih luas. Dalam kegiatan ini, masyarakat diajak memahami pentingnya memilih secara bijak, serta mengenali dampak buruk dari praktik seperti politik uang yang dapat merusak integritas demokrasi. Mahasiswa KKN menyampaikan berbagai materi terkait proses pemilu, tahapan-tahapan yang harus dilalui, dan cara memilih calon pemimpin yang berkualitas. Selain memberikan informasi, kegiatan ini menekankan pentingnya masyarakat untuk menjadi bagian aktif dari perubahan, dengan memahami bahwa setiap suara memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bangsa.
Salah satu fokus utama program ini adalah menyasar pemilih pemula, kelompok yang sering kali memiliki tingkat partisipasi rendah karena minimnya informasi dan kesadaran politik. Untuk menarik perhatian pemilih muda, program ini menggunakan pendekatan yang kreatif, seperti simulasi pemilu, diskusi interaktif, dan lomba kampanye kreatif. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada generasi muda sejak dini. Dengan pendekatan ini, pemilih pemula diharapkan lebih percaya diri dan bersemangat untuk menggunakan hak pilih mereka dalam pemilu.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kerja sama erat antara mahasiswa KKN, KPU, dan masyarakat setempat. KPU memainkan peran penting dengan menyediakan materi yang sesuai dengan aturan dan prinsip pemilu, sementara mahasiswa bertugas menyampaikan informasi tersebut dengan cara yang mudah dipahami dan relevan bagi masyarakat. Di sisi lain, keterlibatan masyarakat sebagai peserta aktif menjadi elemen penting yang memastikan pesan yang disampaikan dalam program ini diterima dan dipahami dengan baik. Kolaborasi ini menciptakan sinergi yang kuat dalam mendorong partisipasi politik yang lebih inklusif.
Melalui Program Sekolah Pemilu, masyarakat diharapkan menjadi lebih peduli dan aktif dalam proses demokrasi. Dengan meningkatnya literasi politik, pemilu dapat menjadi momentum penting untuk memilih pemimpin yang berkualitas, sekaligus memperkuat demokrasi yang berintegritas. Program ini tidak hanya menjadi solusi sementara untuk meningkatkan partisipasi pemilu, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membangun kesadaran politik jangka panjang di masyarakat. Dengan keberlanjutan program ini, demokrasi Indonesia diharapkan semakin inklusif, sehat, dan berdaya saing di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H