Mohon tunggu...
Fera Feroneka
Fera Feroneka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember

A college student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV UNEJ: Program Pemberdayaan UMKM Tempe dan Susu Kedelai di Desa Kandangan-Banyuwangi

11 September 2021   19:35 Diperbarui: 11 September 2021   19:35 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

            Desa Kandangan adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Desa Kandangan terletak di Jalur Pesanggaran -- Sarongan dengan luas wilayah 18.06 km2 dan jumlah penduduk 8.609 jiwa. Sejak tahun 2019 hingga saat ini, Pandemi covid-19 telah melanda diberbagai penjuru dunia, tidak terkecuali di Desa Kandangan juga. Desa Kandangan adalah desa yang memiliki kekayaan alam yang melimpa. 

Kacang kedelai menjadi salah satu hasil pertanian di desa Kandangan. Kedelai sudah lama diakui sebagai sumber protein, serat larut dalam air dan berbagai zat gizi mikro yang memiliki kontribusi unggul dalam pola makan. Kedelai memiliki kandungan lemak rendah (18%) tetapi memiliki asam lemak tak jenuh yang tinggi (85%) (Muchtaridi, 2008). 

Terdapat berbagai macam olahan kedelai yang dapat dijadikan sebagai olahan makanan salah satunya adalah tempe dan susu kedelai. Selain rasa serta kandungan gizi yang ada didalam kedelai, olahan makanan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu potensi usaha di desa Kandangan. Dari hasil pengataman juga diketahui bahwa masyarakat desa Kandangan gemar mengonsumsi berbagai olahan kedelai, seperti tempe dan susu kedelai.

Dokpri
Dokpri

            Salah satu Usaha Kecil Berskala Mikro (UMKM) di Desa Kandangan adalah UMKM pembuatan tempe dan susu kedelai milik salah masyarakat di Desa Kandangan. Beliau bernama Ibu Emi yang telah menjalankan usahanya sejak 3 tahun silam. 

Dari hasil observasi dan pengamatan yang telah saya lakukan diketahui bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh Ibu Emi masih sangat kurang, sehingga pengembangan produknya belum berkembang dengan besar. Kurangnya pengetahuan tentang teknologi digital dan strategi pemasaran menjadi hambatan besar untuk berkembangnya usaha tersebut. 

Oleh karena itu, melalui Program KKN Back to Village 3 Universitas Jember saya melakukan pengabdian masyarakat di Desa Kandangan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan pengembangan produk serta pemasaran produk yang lebih luas guna meningkatkan jumlah penjualan produk UMKM dimasa Pandemi Covid-19 ini.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dimulai sejak tanggal 11 Agustus 2021 sampai 11 September 2021. Pada Tematik Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 ini, diharapkan dapat membantu para wirausahawan atau UMKM menghadapi keadaan penjualan yang terdampak Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun