Mohon tunggu...
Fernando Valera Djarianto
Fernando Valera Djarianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa pertanian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Musuh Para Petani Sejak Dahulu

24 Oktober 2022   15:31 Diperbarui: 24 Oktober 2022   20:35 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Organisme pangganggu tanaman atau yang disingkat OPT. OPT adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tanaman(Untung, 2010) Yang termasuk ke dalam OPT adalah hama, penyakit, dan gulma, tanaman akan terserang oleh OPT apabila tanaman tersebut menjadi tempat berkembangbiaknya OPT. berdasarkan serangganya OPT dibagi menjadi tiga yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma.

Hama adalah organisme yang merugikan dan tidak di inginkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Hama dibagi menjadi berberapa jenis lagi diantaranya adalah insekta (serangga), moluska (bekicot,keong), rodenta (tikus, tupai), mamalia (babi), nematoda, dll. Serangan hama sangat terlihat dan memberikan kerugian yang sangat besar. kehilangan    hasil    panen    keseluruhan    yang diakibatkan oleh Organisme Pengganggu tanaman dapat mencapai 40%-55%(Kardinan,2002). Hama umumnya tidak menular kecuali hama tersebut vektor suatu penyakit.

Vektor penyakit atau yang biasa disebut faktor utama sebuah penyakit adalah organisme yang membawa penyakit atau organisme yang membawa sumber penyakit vektor memberikan efek menurunkan imunitas tanaman, mengangu metabolisme tanaman. Jika efek penyakit masih rendah biasanya masih bisa ditangulangi dengan cara meningkatkan imunitas tanaman dan menggunakan tanaman yang bervarietas unggul. berberapa contoh vektor tanaman diantara lain adalah virus, bakteri, dan cendawan(jamur) umunya efek menular yang cepat sulit dibendung.

Gulma adalah tumbuhan liar yang pertumbuhanya tidak dikehendaki atau tidak diinginkan yang bersifat merugikan tanaman yang ditumpanginya gulma memberikan pengaruh yang cukup besar pada tanaman yang ditumpanginya atau induknya karena menimbulkan kompetisi dengan tumbuhan lainya dengan cara menyerap nutrisi yang ad ajika dibiarkan maka gulma dapat mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan tempat prtumbuhan gulma dibagi menjadi gulma air dan gulma daratan.

Tentu saja keberadaan organisme pangganggu tanaman sangat merugikan tanaman yang akan dibudidayakan maka dari itu terdapat berbagai cara untuk menanggulanginya salah satunya dengan menggunakan pestisida yang berjenis nabati atau pestisida organik  Berdasarkan kegunaannya, pestisida nabati terbagi menjadi 3 yaitu pestisida nabati yang bersifat repellant (penolak), antraktant (penarik/perangkap), dan antifeedant (mengurangi nafsu makan). pestisida kimia dengan menerapkan prinsip enam tepat (6T) yaitu (1) tepat sasaran, (2) tepat jenis, (3) tepat dosis dan konsentrasi, (4) tepat cara, (5) tepat waktu, dan (6) tepat mutu.

Selain mengunakan pestisida nabati, pencegahan dan penanggulangan dapat melalui kultur teknis dan predator hama. Kultur teknis adalah suatu perlakuan pada teknis pembusidayaan tanaman untuk meningkatkan produktivitas tanaman untuk mengurangi dampak suatu penyakit, kultur teknis dilakukan muali dari tahap pembibitan sampai ke tahap pemanenan. Contoh dari tektik kultur teknis adalah menjaga jarak antar tanaman agar tidak terjadi kompetisi, melakukan bera untuk tanaman sejenis, gilir varietas, dall. Sedangkan predator hama digunakan untuk musuh hama yang menyerang setiap hama memiliki musuh atau pemangsanya masing-masing seperti tikus memiliki musuh mangsa berupa ular. Oleh karena itu musuh alami perlu dipertahankan atau bahkan ditambah dengan cara mengembangbiakan secara khusus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun