Melalui Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro dengan tema "Penguatan dan Pengembangan Wisata Berbasis Potensi Alam" salah satu mahasiswa Teknik Geologi melakukan pelatihan dan pemasangan Lubang Resapan Biopori (LRB) sebagai pencegahan genangan air dan penghasil kompos organik di Desa Lerep. Hal ini dikarenakan, Desa Lerep merupakan salah satu desa wisata yang terletak di kaki Gunung Ungaran ketika memasuki musim penghujan akan menyebabkan banyak genangan air dan banjir karena struktur tanah yang kurang dalam meresapkan air dan belum adanya pengolahan limbah organik yang tepat, sehingga diharapkan melalui kegiatan ini akan memberikan manfaat nyata dan kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja bersama masyarakat dan membantu dalam mengatasi berbagai masalah yang dapat meningkatkan kualitas hidup khususnya dalam menjaga kesehatan lingkungan sekitar. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memperkenalkan konsep lubang resapan biopori kepada masyarakat.
Lubang resapan biopori adalah lubang kecil yang digali ke dalam tanah dengan diameter sekitar 10-15 cm. Fungsinya meliputi peningkatan infiltrasi air hujan ke dalam tanah, pengurangan genangan air permukaan, dan penyaringan air hujan sebelum mencapai perairan. Ini juga merangsang aktivitas mikroorganisme tanah untuk mengurai bahan organik. Penerapan lubang resapan biopori membawa manfaat signifikan, termasuk pengurangan risiko banjir dan genangan air, penyaringan alami air hujan untuk meningkatkan kualitas air, kontribusi dalam konservasi tanah dengan mengurangi erosi, serta produksi nutrien dan kompos dari aktivitas mikroorganisme. Selain itu, penerapan konsep ini berfungsi sebagai edukasi lingkungan yang penting, meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori
Dalam rangka mendorong kesadaran lingkungan dan tindakan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan, telah dilaksanakan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori di Desa Lerep pada Jumat, 4 Agustus 2023. Pelatihan ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, dari karang taruna hingga ibu PKK. Pelatihan ini terdiri dari tiga tahap penting. Tahap pertama, Sosialisasi Pembuatan Lubang Resapan Biopori, memperkenalkan konsep dan manfaat lubang resapan biopori kepada peserta. Tahap kedua, Praktek Pembuatan Lubang Resapan Biopori, memberikan pelatihan praktis dalam pembuatan lubang resapan biopori, termasuk penggunaan alat, teknik penggalian, dan kedalaman yang sesuai. Tahap terakhir, Pentingnya Perawatan, membahas pentingnya merawat lubang resapan biopori dan memberikan pemahaman tentang memberikan bahan organik untuk merangsang aktivitas mikroorganisme. Dengan menyelesaikan ketiga tahap ini, peserta siap untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui penerapan praktik lubang resapan biopori.
Dokumentasi pribadi:Â
Pemasangan Lubang Resapan Biopori
Tahapan pemasangan lubang resapan biopori terdiri dari pemilihan lokasi berdasarkan kebutuhan yaitu di Halaman Pokdarwis Desa Lerep pada Selasa, 8 Agustus 2023 sebanyak 20 titik. Pemasangan dilakukan menggunakan alat dan bahan sesuai panduan serta melibatkan Masyarakat. Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Lerep, Bapak Bayu mengatakan, "Kami merasa terbantu dengan adanya pelatihan dan eksekusi pemasangan sehingga diharapkan ketika musim hujan nantinya dapat mengurangi genangan air di Halaman Omahe Pokdarwis"
Program kerja ini ditutup dengan pemberian brosur tata cara pembuatan dan perawataan kepada Masyarakat serta dokumentasi bersama. Â Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T Undip berharap dapat membantu Masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, mengurangi risiko bencana akibat curah hujan tinggi, dan mengedukasi generasi mendatang tentang pentingnya menjaga alam. Hal ini sebagai bentuk perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 13 untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya serta penanganan/antisipasi kekeringan dengan meningkatkan resapan air.