Mohon tunggu...
Fernandes Nato
Fernandes Nato Mohon Tunggu... Guru - Guru | Cricketer

Saya adalah seorang pendidik pada sebuah sekolah swasta di Jakarta. Semoga melalui tulisan dan berbagi gagasan di media ini kita dapat saling memberdayakan dan mencerahkan. Mari kita saling follow 'tuk perluas lingkar kebaikan. Salam Kenal.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Hiduplah Dalam Batas Kemampuan Anda

18 Oktober 2024   00:50 Diperbarui: 18 Oktober 2024   00:59 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Hedonisme, glamourisme, konsumerisme dan juga dorongan-dorongan tidak teratur lainnya sering kali menjadi driver hidup  dan menjadi pemandangan lumrah di sekitar kita di abad ini. Kita jatuh dalam normalisasi berpikir bahwa semua itu normal-normal saja. Tidak ada yang salah dan sesuai dengan semangat zaman.

Sementara di sisi lain kerja banting tulang, peras otot, geger otak hanya cukup gali lubang tapi tidak cukup untuk tutup kembali. Utang tidak sehat lalu tercipta dan terus menganga membut hidup seakan tidak ada berkatnya dan penuh derita. Handphone lalu sering tidak aktif bahkan selalu gelisah: jangan-jangan debt collector dari pinjol menelpon atau mengintai diujung jalan. Hidup penuh dengan kekhawatiran, lenyaplah sukacita.

Narasi di atas mungkin bukan hidup yang sedang Anda alami. Maka Puji Tuhan. Tapi bila narasi itu adalah terkait dengan Anda maka kiranya jangan tersinggung dan saya tidak bermaksud menyerang ataupun menyindir. Saya hanya mau berbagi cerita dan semoga dapat menginsyafkan Anda dari belenggu ketidak berdayaan.

Pada tahun 2016 saya berada dalam sebuah obrolan yang cukup mengganggu nalar saya. Seseorang dalam obrolan tersebut bertanya tentang berapa aset saya saat ini? Bagaimana Anda mengetahuinya? Saya yang tidak memiliki background keuangan tentu saja mencoba menjawab dengam comon sense. Jawaban saya tidak salah tapi orang tersebut mengarahkan saya untuk masuk CU Bererod Gratia @kspcubg agar dapat menghitung aset pribadi secara tepat.

Saya lalu bergabung dengan CUBG dengan sedikit curiga. Jangan-jangan CUBG ini sama seperti beberapa koperasi lainnya yang cukup jahat terhadap anggota dan korup dalam tata kelola lembaga.

Saya mengikuti tiga tahapan pendidikan wajib dengam cukup baik. Saya mendapat penjelasan cukup memadai terkait visi dan misi lembaga. Siapa yang menjadi pemilik lembaga.  Bagaimana tata kelola lembaga. Bagaimana perhitungam balas jasa tabungan. Apakah ada lembaga yang menjamin simpanan bila lembaga collaps.

Singkat cerita saya lalu tercebur cukup jauh dan menikmati dinamika organisasinya yg cukup inklusif. Saya lalu digeret oleh seorang aktivis senior, Ibu Margaretha MH @ternakflora.id untuk menjadi komite sebagai perwakilan anggota dalam tata kelola lembaga bersama staff management. Saya mengikuti proses itu dengan baik dan libat secara aktif dalam tata kelola serta memebrikan beberapa gagasan yang progresif dalam pengelolaan Lembaga terutama dalam pendekatan berbasis digital dalam mewartakan 'Bererod Gratia' Berkat yang Tiada Henti kepada sesama yang lain.

Setelah sekian lama menjadi bagian dari gerakan Berrod Gratia ini saya lalu merefleksikan betapa Credit Union Movement ini telah menjadi bagian dari diri dan keluarga saya. Istri dan anak saya lalu menjadi anggota dan merasakan berkat besar dari menjadi anggota. Kami lalu dengan bangga hati bercerita tentang manfaat Bererod Gratia ini kepada sesama yang lain dan merekapun menjadi anggota CUBG.

Beberapa hal yang secara pribadai saya alami setelah bergabung dengan Credit Union Bererod Gratia ini adalah ada banyak diklat yang saya ikut sebagai anggota pun sebagai aktivis sehingga memahami dan mampu menginternalisasi nilai atau budaya oragnisasi secara mantap. Saya pembelajar yang cepat dan selalu terbuka dengan hal baru sehingga cukup muda untuk beradaptasi.

Budaya egaliter dan inklusif organisasi atau Lembaga CUBG ini juga membuat saya merasa 'at home' walaupun dalam diskusi-diskusi selalu berhadapan dengan para senior jauh dan berpengalam, tetapi mereka asyik dan tidak sok tahu apalagai tidak mau tahu. Mereka asyik dan saya menjadi kasmaran untuk berada dalam obrlan-obrolan produktif serta aksi-aksi kecil yang menuntun laju gerak organisasi.

Manfaat pragmatic yang saya dapat dari bergabung dengan CU Bererod Gratia ini adalah bahwa saya tidak memiliki latar belakang pendidikan tentang uang. Tidak ada pengetahuan yang memadai tentang tata kelola keuangan pribadi dan keluarga bahkan sering jatuh ke dalam gejala ikut arus dan boros. Bergabung dengan CUBG seakan menjadi obat penyumbat kebocoran darah, pendarahan keuangan berhenti lalu menjadi sadar akan uang dan mampu hidup hemat, mampu menabung walau sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun