Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengapresiasi sebuah karya seni dan untuk itulah maka karya seni semakin menarik untuk disimak sebab para penulis naskah, sutradara, koreografer, pemian teater, dan lain sebagainya adalah orang-orang unik yang memiliki kemampuan untuk mendaratkan sebuah imajinasi ke bumi, membuat sabda menjadi daging. Tidak mudah dan butuh kerja keras serta komitmen-konsistensi yang tinggi.Â
Kawan-kawan pendidik di Sekolah Menengah Pertama Kristen Kanaan Jakarta barangkali termasuk dalam orang-orang unik tersebut. Mereka menulis naskah sebuah drama, melatih talent-talent terbaik sebagai pemeran dalam drama tersebut yang juga adalah siswa-siswi SMP Kristen Kanaan Jakarta, lalu berkolaborasi  dengan praktisi lain dalam  mengembangkan koreografi sehingga pentasan tersebut menjadi lebih menarik, artistik, dan juga membentuk imajinasi tertentu. Kekuatan lighting tentu menjadi aspek pendukung lain di panggug yang membuat setiap pemeran sebagai centrum tontonan penonton.
Mampu mementaskan sebuah drama musikal di Gedung Kesenian Jakarta, sebuah gedung teater bersejarah di Indonesia, merupakan sebuah prestasi bergengsi. Ini bukan tentang kemampuan untuk menyewa gedung, tetapi juga sebagai sebuah keberanian dari sekolah, terutama para penulis naskah, pemeran, dan yang terlibat untuk dibaca, diinterpretasi, termasuk dinyinyir oleh mereka yang tidak mampu berkarya tetapi bisa menilai. Mau tidak mau harus memberikan yang terbaik untuk sebuah pertunjukan dengan berbagai konsekuensi yang akan didapat.
Akhirnya pementasan tersebut, setelah tiga bulan persiapan yang intensif, mampu dipentaskan dengan sukses di GKJ pada moment bulan bahasa 9 Oktober 2023. Pementasan drama musikal yang berkolaborasi dengan pementasan seni tari tadisional, gerakan pramuka dan konser ensambel musik. Sungguh sebuah kerja luar biasa untuk membentuk harmoni sajian pementasan yang menarik. Kepala Sekolah, Sulistio Widajat, meyakini bahwa semua terjadi berkat pernyertaan Tuhan yang selalu menyertai, All By His Grace. Â
All by His Grace, Epilog.
Hidup adalah sebuah misteri dan berserah diri pada penyertaan Tuhan dalam perziarahan agung ini menajdi sebuah kekuatan utama sebagai orang beriman. Segala ketidak menentuan merupakan fakta hidup yang sering kali tidak dapat dielak. Hanya bersama Tuhan kita akan dimampukan untuk mengarungi setiap gulungan gelombang badai kehidupan penuh percaya diri dan selalu penuh rasa syukur.
Peristiwa baik atau buruk dapat menimpa siapa saja. Tetap berserah pada kehenak Allah adalah kekuatan  yang memampukan kita melangkah penuh keberanian menelusuri setiap ceruk dan mistik keseharian hidup. Sehingga, masa depan dan meraih cita-cita geilang-gemilang dalam hidup menjadi milik setiap mereka yang memiliki harapan dan berpengharapan pada Tuhan.
Menikmati setiap kejutan-kejutan kecil dan juga besar dalam hidup dengan doa penuh rasa syukur merupakan cara setiap orang beriman merayakan panggilan Tuhan. Peristiwa baik dan peristiwa getir dalam hidup adalah cara Tuhan mendidik kita agar menajdi lebih tangguh dan lebih baik dari waktu ke waktu.
Bertumbuhlah dalam kasih Tuhan. Hargailah sesama dengan tulus hati. Kasihilah orangtua, saudara dan sesama anggota keluarga sebab merekalah pendukung utama kala kita mengalami berbagai peristiwa kehidupan. Mereka Tuhan hadirkan sebagai penolong yang mampu membuat kita terus bersimpuh di bawah kaki sang Juru Selamat.
Setiap kita istimewa dan jangan terkecoh oleh balutan luar pun segala bentuk keterberian kita sebagai manusia. Setia jiwa yang luhur akan selalu memancarkan  cahaya Sang Sabda dari dalam dirinya. Kita dapat hadir dan hidup dalam keluarga dengan segala keterbatasan dan kuasa Tuhan akan memampukan kita menatap serta meraih masa depan yang kita cita-citakan.
Tidak boleh patah arang ketika hidup digoncang keras oleh badai duka dan lara. Memeluk erat kepedihan dan menghasrati masa depan adalah mentalitas unggul dalam menapaki terjalnya jalan kehidupan. Nikmat dunia ini tidak akan pernah berhenti mengganggu, mendistraksi, bahkan membawa kita pada tepian hidup (the edge of life). Tapi hati yang penuh dengan rasa syukur dan selalu berserah pada kehendak Allah  akan sulit dihasut, alih-alih bersungut justru doa dan rasa syukur tak henti melantun.