Apa yang ada dalam benak Anda ketika mendengar nama CU. Boleh jadi Anda akan berpikir agak biasa saja: Celana Umpan (Hot Pants). Itu lebih gampang diingat ketimbang sebuah uraian dari akronim tersebut: 'Credit Uion', yang barangkali memiliki konsekuensi epistemologis tertentu dan lebih rumit yakni harus menjelaskannya secara mendetail tentang ke-apa-aanya. Apa sih itu? Lembaga keuangankah? Lembaga lintah darat atau rentenierkah? dan berbagai pertanyaan malas tahu bahkan sinis lainnya.
Aktivis dan volunteer gerakan Credit Union tentu saja sudah biasa menghadapai pertanyaan seperti itu dan selalu penuh sukacita serta menyelipkan harapan baik dalam setiap menjelaskan terkait ke-apa-aan dari Credit Union. Dinilai secara negatif sebelum menjelaskan tetang diri CU itu tidak menjadi sebuah persoalan sebab setiap anggota dan juga aktivis CU selalu dibekali dengan berbagai keutamaan dan kebijaksanaan. Apalagi bila berhadapan dengan tuduhan koperasi bodong yang selalau meresahkan. Spirit utama dari geraka CU untuk saling memberdayakan menjadi kekuatan yang begitu solid dan sulit untuk dikecohkan oleh pertanyaan mereka yang penuh prasangka minor.
Di Jakarta (JaBoTaBek) ada sebuah CU sebagai lembaga pemberdayaan yang bernama Creidt Union Bererod Gratia (CUBG). Sudah berusia 16 tahun dengan anggota belasan ribu yang tersebar di sepuluh Kantor Cabang (KC). Aset sudah mencapai ratusan miliard dan semua merupakan uang milik anggota dan tidak mengelola pinjaman lunak dari pihak ketiga ataupun dari negara. Semuanya pure milik anggota. Sejak tahun 2006 bergerak dengan semangat memberdayakan masyarakat sebagai bagian dari upaya demokrasi ekonomi yang mana sejauh ini masih ilusi bagi kaum kecil sebab ekonomi Mikro dan Makro semuanya disikat habis oleh kelompok kapitalis. Hanya kemalangan yang tersisa bagi yang termarjinal dalam sistem sosial dan ekonomi kapitalis tersebut.
Cikal bakal berdirinya CU Bererod Gratia tidak telepas dari keresahan dan keingin terlibatan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) secara nyata dalam memberdayakan masyarakat secara umum sebagai panggilan luhur gereja. Bahwa fakta orang misksin, terpinggirkan, dan tertindas selalu ada bersama kita, selalu ada dalam setiap perjalana sejarah peradaban manusia. Harapan agar orang lain yang memiliki kekayaan lebih dan pengaruh politik untuk mengurai kemiskinana yang real terjadi tersebut justru selalu mengalami jalan buntu. Bahkan mirisnya, mereka sering kali dijadikan sebagai obejek politik dan eksplotitasi ekonomi kaum kapitalis.
Lantas siapakah yang harus bertanggung jawab atas situasi yang tidak menguntungkan bagi masyarakat miskin, terpinggirkan, dan tertindas tersebut? Jawabannya jelas dan tidak bertele yaitu DIRI MEREKA SENDIRI. Orang-orang miskin harus mampu memberdayakan diri mereka sendiri untuk keluar dari kemiskinan dengan saling bergotong-royong 'merobek kemiskinan' dan mempencundangi takdir yang sering kali menjadi ideologis-dogmatis dimana hal tersebut tidak dapat dielakkan.
CU Bererod Gratia walaupun diinisiasi oleh KWI tidak lantas membuat dirinya eksklusif, justru sangat inklusif, terbuka bagi setiap kalangan yang mau bergabung, bahkan yang tidak beragama sekalipun diakomodir. Gerakan utama dari CU Bererod Graia adalah untuk pemberdayaan individu dan juga komunitas masyarakat, terutama yang tergabung sebagai anggota sehingga semakin cerdas dalam menata hidup dan mengelola keuangan pribadi dan komunitas, mandiri secara finansial, serta sejahtera secara lahiriah dan spiritual.
Helping People Help Themselves
CU Bererod Gratia bergerak di bawah slogan Helping People Help Themselves, membantu orang (anggota) untuk membantu diri mereka sendiri. Self Help merupakan inti dari pemberdayaan yang dilaksanakan oleh CU Bererod Gratia. Bila mampu mengurai kondisi diri sendiri secara jujur, menganalisis berbagai hal tentang diri, maka seseorang akan dapat memetakan atau mengkategorikan dirinya ke dalam situasi tertentu (secara sosial, ekonomi, dan lain sebagainya). Lalu dapat membuat tindakan terencana dan terukur dalam memperbaiki taraf hidup.
Di CU Bererod Gratia orang (baca: anggota) tidak dibiarkan sendirian dalam menghadapi kesulitannya. Ada banyak oarang lain yang tergabung ke dalam lembaga CU Bererod Gratia untuk membantu terutama secara finansial. Bantuan tersebut tentu saja tidak berupa 'bantuan langsung tunai' yang membuat orang semakin melarat dan menimbulkan ketergantungan kronis. Bantuan tersebut berupa peminjaman dana yang telah dihimpun oleh anggota dan dikelola secara hati-hati oleh anggota melalui lembaga CU Bererod Gratia.
Helping people help themselves termanivetasi ke dalam tindakan pengumpulan dana dengan jumlah yang sama oleh setiap orang untuk mengurai kerumitan  dan juga berbagai kesulita yang dihadapi sebagai pribad pun sebagai komunitas. Ketika kamu susah ada orang lain yang siap membantu. Ketika orang lain (sesama anggota) mengalami kesulitan juga Anda harus hadir untuk membantu. Semangat tersebut lantas membuat kita diwajibkan agar bertanggung jawab terhadap kepercaayaan (credo/credit) yang berikan oleh sesama anggota dalam penggunaan materi, uang, dalam mengurai kerumitan yang kita hadapi.
Setiap anggota CU Bereod Gratia juga di didik untuk hidup sesuai dengan batas kemampuan. Tidak memasak diri untuk hidup tampak mewah, glamour dan hedonis tapi esoknya melarat. Dalam pengelolaan keuangan, setiap anggota CU Beredo Gratia dididik agar dalam penggunaan uang  wajib berpikir sebagai sebuah investasi. Tidak berfoaya-foya tetapi menggunakan uang untuk pemenuhan kebutuhan. Setiap Anggota CU Bererod Gratia melalu berbagai pendidkan dan pelatihan (diklat) wajib  untuk mampu memisahkan secara terang benderang antara kebutuhan dan keinginan. Iklan dan promo di toko online dan juga mall sering kali menggiurkan dan mengeksploitasi diri kita dengan berbagai diskon dan rayuan maut lainnya. Wajib berpikir secara sadar sebelum memutuskan membelanjakan uang Anda. Hidup hemat dan sederhana adalah gaya hidup atau life style anggota CU Bereod Gratia.