Sudah sewajarnya masyarakat lokal selalu antusias dan mengharapkan keuntungan dari hadirnya event-event olahraga besar berskala internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Masyarakat tentu mengharapkan untuk dilibatkan agar memperoleh kesejahteraan dan bentuk keuntungan seperti kebangkitan ekonomi, sosial-budaya, dan politik sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan event berskala internasional. Dapat dikatakan bahwa terdapat ekspektasi masyarakat mengenai perolehan dampak positif yang dibebankan kepada pemerintah dan penyelenggara event, yang sayangnya tidak seluruh ekspektasi dapat dipenuhi oleh pemerintah. Pembuktian mengenai relasi ekspektasi dan perwujudannya oleh pemerintah dilakukan dengan membandingkan penelitian dan analisis kasus nyata berikut.
Penelitian sehubungan dengan topik di atas telah dilakukan oleh Caiazza dan Audretsch pada tahun 2015 mengenai ekspektasi masyarakat dengan persepsi yang didapat dalam dampaknya terhadap ekonomi, sosial-budaya dan politik setelah diselenggarakannya acara olahraga besar, The Giro d'Italia. Dalam penelitian tersebut, responden menunjukkan penurunan antusias, dan merasa bahwa mereka justru lebih merasakan dampak negatif pada aspek sosial-budaya, ekonomi, dan politik, serta tidak merasakan dampak positif yang signifikan dari ketiga aspek tersebut.
Berkaca dengan penelitian yang telah dilakukan, maka mari melihat apakah hasil penelitian tersebut sama dengan kenyataan yang terjadi dekat dengan negara kita, yaitu dampak dari diselenggarakannya MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Dari aspek perekonomian, pemerintah telah mengikutsertakan 1.032 UMKM untuk diberi tempat pada 12 titik di sekitar area sirkuit Mandalika untuk menggelar stand bagi masing-masing UMKM menjajakan bisnisnya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa dari salah satu titik yang disediakan yaitu di bandara, 300 pelaku UMKM telah mendapat peningkatan pendapatan sebanyak 1,2 miliar. Data tersebut menunjukkan pula bahwa terdapat peningkatan kunjungan signifikan yang berimbas pada peningkatan pendapatan dalam area bandara. Atas data tersebut, dampak positif MotoGP Mandalika dari aspek ekonomi tidak perlu diragukan lagi.
Aspek sosial-budaya pun seakan tidak mau kalah. Kegiatan para pembalap terkenal yang dipamerkan melalui sosial media para pembalap menjadi media promosi tak langsung untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada penggemar di seluruh dunia. Selain itu keviralan 'pawang hujan' beberapa waktu lalu juga mendapat perhatian hangat sampai ke kanca internasional, bahkan diapresiasi dan menarik perhatian sebagai budaya Indonesia.
Sejauh ini, dapat dilihat bahwa berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang ada, justru dampak yang dirasakan warga sangat signifikan di bidang ekonomi dan sosial-budaya. Namun, terdapat keselarasan dengan kenyataan bahwa bidang politik paling tidak berpengaruh dan justru berpotensi berdampak negatif. Misalnya saja, dengan meningkatnya sektor pariwisata dan juga ekonomi, maka Mandalika, Nusa Tenggara Barat akan menjadi sasaran bagi investor lokal maupun asing untuk menggali keuntungan. Pemerintah sepatutnya awas terhadap hal ini, misal dengan mengeluarkan kebijakan yang melindungi budaya, masyarakat, dan tanah Mandalika agar keuntungan yang dihasilkan dari pihak luar tetap dikembalikan kepada yang berhak, yaitu alam dan masyarakat setempat.
Terlepas dari usaha dan hasil signifikan yang muncul di bidang ekonomi, masih banyak masyarakat yang tidak puas dan merasa tidak diikutsertakan. Fakta yang telah disebutkan mengatakan bahwa ribuan UMKM telah diikutsertakan menurut saya sudah menunjukkan bahwa pemerintah telah mengusahakan memberi peluang masyarakat lokal untuk ambil bagian. Namun pada akhirnya, pemerintah memang belum mampu menjawab seluruh keinginan masyarakat, dan saya rasa ada keterbatasan yang sebaiknya dijelaskan lebih lanjut kepada masyarakat untuk mereka pahami. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebagian ekspektasi sudah memenuhi realitas yang ada dalam hal pengaruh positif diadakannya MotoGP Mandalika, namun tidak semua aspirasi mampu ditampung dan dipenuhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H