Mohon tunggu...
Fernanda Skw
Fernanda Skw Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pelintas Alam | Mountaineering | Peracik Kopi | Mahasiwa.

Uang bisa dicari, Kala waktu takkan kembali!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kentrung Budaya Pringgodani, Tradisi Budaya yang Hampir Punah.

5 Januari 2022   16:45 Diperbarui: 5 Januari 2022   16:49 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Pringapus adalah wilayah pegunungan selatan Pulau Jawa, tepatnya di wilayah Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek. Hasil pertanian tidak cukup bagus, namun wilayah ini mempunyai potensi alam wisata yang eksotik dan mempunyai spirit seni tradisi yang kuat. Desa Pringapus dialiri oleh sungai-sungai berbatu dengan air yang mengalir jernih dari bukit-bukit kecil yang masyarakat menyebutnya gunung.

            Kelompok Seni Kentrung Pringgondani, adalah Kelompok seni musik dan puisi Jawa (geguritan dan macapat). Kelompok seni ini awalnya Kelompok Trebangan Mitoni: sekumpulan santri sepuh (tua) desa yang memainkan musik perkusi untuk mengiringi anak-anak berusia 7 bulan yang dimandikan ke sungai ketika dilakukan upacara mudhun lemah (yaitu ketika anak mulai belajar berjalan).

Karena dari anggota nya banyak yang sudah tua atau sepuh, jadi mereka membutuhkan generasi muda untuk melanjutkan kegiatan seni tersebut. Beberapa anggota Karang taruna Desa Pringapus mulai belajar seni Trebangan Mitoni tetapi belum diizinkan untuk mengiringi upacara mitoni, mereka diizinkan belajar dan memainkan musik tersebut di wilayah wisata Taman Pringgodani. Permainan musik di tempat wisata tersebut menarik perhatian bagi para wisatawan yang datang ke taman pringgodani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun