Mohon tunggu...
Fernanda Syahputra
Fernanda Syahputra Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Brawijaya

Mahasiswa Agroekoteknologi di Universitas Brawijaya dengan beberapa pengalaman di kampus. Pernah mengikuti beberapa Organisasi Seperti LPM Pers Kavling 11 dan PRISMA yang bergerak di bidang kepenulisan sehingga melatih kemampuan kepenulisan saya. saya juga suka dengan tantangan baru,terbukti dengan kontribusi mengikuti kuliah umum internasional bernama Satoyam Lansdcape yang diadakan oleh kampus. Saya juga merupakan finalis Mandalika Essay Competition yang diselenggarakan di Lombok Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Langkah Nyata Desa Ampelgading sebagai Desa Pionir Biopori di Kabupaten Blitar

3 Agustus 2024   00:00 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:01 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok  MMD 54 Universitas Brawijaya berhasil dalam program Kerja MMD di Desa Ampelgading, Kabupaten Blitar. Dengan rasa semangat dan antusiasme yang tinggi, kelompok ini berhasil memasang 35 biopori di 35 titik strategis, mencakup 30 rumah warga dan 5 titik di halaman sekolah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya kelompok MMD 54 untuk menciptakan desa Ampelgading sebagai desa ecoheritage yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Pemasangan Biopori: Solusi Sederhana, Dampak Luar Biasa Terhadap Lingkungan

Pipa Biopori merupakan lubang resapan air yang dibuat di didalam tanah untuk meningkatkan daya serap air, mengurangi genangan, serta mengatasi masalah banjir dan kekeringan. Selain itu, biopori juga berfungsi sebagai kompos alami dengan memanfaatkan sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang, sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Masa Depan Desa Ampelgading sebagai Desa Ecoheritage

Kelompok MMD UB 54, yang terdiri dari mahasiswa berbagai jurusan, yang dimulai dari fakultas pertanian, perikanan, peternakan dan lain sebagainya bekerja keras untuk mewujudkan visi Ecoheritage di Desa Ampelgading. Hal pertama yang dilakukan yaitu  melakukan sosialisasi kepada warga mengenai pentingnya biopori, memberikan pelatihan cara membuat dan merawatnya, serta membantu proses pemasangan di rumah-rumah warga dan halaman sekolah.

"Kami ingin memberikan kontribusi nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Biopori adalah salah satu cara sederhana namun efektif untuk menjaga lingkungan," ujar penanggung jawab 54, Fernanda Gusti Syahputra.

Dokumentasi Pribadi (2024)
Dokumentasi Pribadi (2024)
Partisipasi dan Dukungan Masyarakat

Tidak hanya mahasiswa yang terlibat, masyarakat Desa Ampelgading pun menyambut baik program ini. Pak RT (Sukadi), salah satu warga yang rumahnya dipasangi pipa biopori, mengaku sangat terbantu dengan adanya pemasangan biopori. "Halaman rumah saya setiap musim hujan sering tergenang air saat hujan deras. setelah ada pemasangan pipa biopori, genangan air di halaman rumah saya berkurang dan tanaman saya yang tumbuh di sekitarnya lebih subur," ungkap Pak RT (Sukadi).

Pendidikan Kelestarian Lingkungan di SDN 2 Ampelgading

Pemasangan biopori di halaman sekolah SDN 2 Ampelgading juga membawa dampak positif. Selain membantu mengatasi genangan air, program kerja ini juga menjadi sarana edukasi dan pengalaman yang berharga bagi para siswa. Para siswa diajarkan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sejak dini, serta cara membuat dan merawat pipa biopori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun