Mohon tunggu...
Fernanda Rifsa Zahrany
Fernanda Rifsa Zahrany Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa IAIN Ponorogo

Hai semuanya! Perkenalkan saya Fernanda Rifsa Zahrany sebagai mahasiswa IAIN Ponorogo dengan Prodi Pendidikan S1 Matematika. Saya akan menulis beberapa artikel guna memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan. Semoga artikel yang saya tulis dapat bermanfaat bagi pembaca dan saya sendiri. Terimakasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pola Pengasuhan Orang Tua yang Memengaruhi Motivasi Belajar Anak

31 Maret 2024   12:24 Diperbarui: 31 Maret 2024   12:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai cita-cita yang anak inginkan dimasa mendatang. Pendidikan diperlukan untuk membentuk generasi muda yang dapat berpikir kreatif dan inovatif sehingga mencerdaskan anak bangsa. Masa depan suatu bangsa pada umumnya akan ditentukan oleh proses pendidikannya, oleh karena itu apabila anak mendapatkan pendidikan yang baik dan sesuai maka akan membentuk generasi yang hebat dan tangguh.

Motivasi belajar adalah hal-hal yang mendorong anak untuk  belajar. Setiap anak memiliki motivasi yang berbeda-beda termasuk dalam belajar. Motivasi anak semakin tinggi sesuai bertambahnya usia pada anak. Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat tercapai sesuai keinginan. Apabila seorang anak memiliki tekanan di dalam kehidupannya mungkin berasal dalam pola pengasuhan orangtua maka motivasi anak akan menurun sehingga menyebabkan anak tidak bersemangat dan kurang percaya diri.

Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola yang berarti model, cara kerja, bentuk atau struktur yang tetap. Sedangkan asuh berarti merawat atau mendidik anak kecil, membimbing, membantu, dan melatih. Peran pola asuh orangtua adalah pola perilaku yang diterapkan orangtua kepada anak dan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. 

Disamping itu, pola asuh juga berarti suatu bentuk kegiatan merawat, memelihara dan membimbing yang dilakukan orangtua kepada anak-anaknya agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan mandiri. (Santrock, 2002) mengemukakan bahwa pola asuh merupakan cara atau metode pengasuhan yang digunakan orang tua agar anak-anaknya dapat tumbuh menjadi individu-individu yang dewasa secara sosial. 

Jadi pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua dengan anak, dimana orangtua bermaksud menstlimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.

Pola asuh otoriter (parent oriented) adalah pola asuh menekankan segala aturan orang tua harus ditaati oleh anak. Pada pola asuh akan terjadi komunikasi satu arah. Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri. pola asuh orang tua otoriter adalah pola asuh yang menekankan segala aturan orang tua harus ditaati oleh anak. orang tualah yang memberikan tugas dan menentukan berbagai aturan sehingga anak lebih patuh dan tunduk atas peaturan. Pola asuh otoriter dapat membentuk konsep diri anak yang negatif karena anak merasa tertekan, dikekang dan tidak bebas dalam hal apapun.

Dalam kamus bahasa indonesia, otoriter berarti berkuasa sendiri dan sewenang-wenang. Sehingga dapat disimpulkan pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri.

Beberapa ahli mengemukakan bahwa pola asuh otoriter memiliki ciri-ciri diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Anak harus mematuhi peraturan-peraturan orang tua dan tidak boleh membantah
  • Orang tua cenderung mencari kesalahan-kesalahan anak dan kemudian menghukumnya
  • Orang tua cenderung memberikan perintah dan larangan kepada anak
  • Jika terdapat perbedaan pendapat antara orangtua dan anak, maka anak dianggap pembangkang
  • Orang tua cenderung memaksakan disiplin
  • Orang tua cenderung memaksakan segala sesuatu untuk anak dan anak hanya sebagai pelaksana
  • Tidak ada komunikasi antara orangtua dengan anak.

Pola asuh orang tua yang otoriter tentu memiliki akibat positif dan negatif berdasarkan ciri-ciri pola asuh orang tua otoriter sebagai berikut:

1). Kelebihan dari pola asuh orang tua otoriter yaitu;

  • Anak sangat patuh terhadap orang tua dan tidak berani menentang peraturan yang ditetapkan
  • Anak sangat disiplin
  • Anak merasa memiliki tanggung jawab karena takut dikenai hukuman
  • Anak memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap orang tua

 2). Kekurangan dari pola asuh orang tua otoriter yaitu;

  • Pribadi anak menjadi suka menyendiri, mengalami kemunduran kematangan, dan tidak bisa menyelesaikan permasalahan sendiri
  • Kurangnya inisiatif dan kreasi dari anak
  • Anak bertanggung jawab karena takut dihukuman
  • Pemalu dan ketinggalan pergaulan dengan temannya
  • Sering merenung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun