Mohon tunggu...
Fermifan Surya Putra
Fermifan Surya Putra Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa

hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan dan Penangan Penyakit Mpox

2 Oktober 2024   21:47 Diperbarui: 2 Oktober 2024   22:25 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox atau cacar monyet, adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada monyet pada tahun 1958 dan telah menjadi perhatian kesehatan global, termasuk di Indonesia. 

Mpox memiliki beberapa varian atau clade, yaitu Clade I (Ia dan Ib) serta Clade II (IIa dan IIb). Meskipun gejalanya mirip dengan cacar, tingkat keparahannya lebih rendah. Pencegahan dan penanganan penyakit ini sangat penting untuk mengurangi penyebarannya dan dampaknya pada kesehatan masyarakat.

Pencegahan mpox melibatkan beberapa langkah penting yang harus diikuti oleh individu dan masyarakat. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang efektif: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi sangat penting. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan sekitar juga dapat membantu mencegah penyebaran virus. 

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Tenaga kesehatan dan individu yang berisiko tinggi harus menggunakan APD seperti masker, sarung tangan, dan pakaian pelindung saat berinteraksi dengan pasien atau hewan yang terinfeksi. Hindari Kontak Erat: Menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi, termasuk kontak kulit-ke-kulit, mulut-ke-mulut, atau mulut-ke-kulit, dapat mengurangi risiko penularan. 

Hindari Barang-Barang Terkontaminasi: Virus mpox dapat menyebar melalui benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau linen. Oleh karena itu, penting untuk tidak berbagi barang-barang pribadi dengan orang yang terinfeksi. 

Praktik seks aman menggunakan kondom dan menghindari hubungan seksual dengan banyak pasangan dapat mengurangi risiko penularan mpox melalui kontak seksual. Hindari kontak dengan satwa liar: menghindari kontak langsung dengan primata, tikus, atau hewan liar lainnya yang berisiko menularkan virus mpox sangat penting. 

Selain itu, memasak daging dengan benar sebelum dikonsumsi juga dapat mencegah penularan. Vaksinasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah infeksi mpox. Vaksinasi dapat dilakukan terutama bagi individu yang berisiko tinggi atau setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Penanganan Mpox melibatkan langkah-langkah medis dan non-medis untuk mengurangi gejala dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Berikut adalah beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan: Isolasi: Pasien yang terinfeksi harus diisolasi untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain. Isolasi dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah dengan pengawasan medis. 

Pengobatan Simptomatik: pengobatan Mpox terutama bersifat simptomatik, yaitu mengobati gejala yang muncul. Obat pereda nyeri atau gatal, serta krim untuk ruam, dapat diberikan oleh dokter. Berkumur dengan air garam juga dapat membantu jika ada luka di mulut. Nutrisi dan Istirahat: mengonsumsi

makanan yang sehat dan mengandung banyak protein, serta beristirahat yang cukup selama isolasi, sangat penting untuk mempercepat pemulihan. Pengawasan Medis: Pasien harus mendapatkan pengawasan medis yang ketat untuk memantau perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

 Edukasi dan Komunikasi: Edukasi kepada masyarakat tentang cara penularan dan pencegahan Mpox sangat penting untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun