Mohon tunggu...
FERLYN BENDHAHARANING ASHAR
FERLYN BENDHAHARANING ASHAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja UNUSA

Berolahraga adalah salah satu cara saya untuk menjaga mood dan kesehatan saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semangat Teman-teman Gap Year

24 Oktober 2023   22:28 Diperbarui: 24 Oktober 2023   23:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Agustus 2019.

Hai, aku June Raflah Anin, panggil saja aku June. Aku seorang atlet silat, dengan kemampuan ya yang segitu-gitu aja. 

Aku baru saja duduk dibangku kuliah. Aku masuk di Universitasku sekarang karena permintaan orang tua, dan pilihan program studinya pun pilihan orang tua. Aku seorang gap year satu tahun, hehehe iya aku sempat libur 1 tahun.

Semasa masa liburku, aku sempat hampir menjadi orang yang tidak tau arah, mau dibawa kemana kehidupan ini?

Aku sempat frustasi dengan begitu banyak pertanyaan dikepalaku. Aku sangat takut bertemu dengan orang lain, lingkungan SMA ku adalah lingkungan yang tepat waktu dalam berkuliah, aku sangat menghindari teman, guru, siapapun yang berhubungan dengan tempatku bersekolah dahulu. 

Berpikir aku terlambat dalam segalanya adalah pikiran yang slalu mengganggu otakku. Pada tahun lalu, yakni tahun lulusku SMA dan tahun pertamaku mengikuti UTBK, aku tidak diterima di Universitas manapun, baik UTBK maupun jalur mandiri. Dan pada bulan Agustus awal 2018, aku dinyatakan diterima di Universitas Negeri didekat rumahku. Namun, aku tidak suka dengan program studi yang aku pilih, kerana program studi tersebut adalah pilihan dari ayahku. Dan akhirnya pun tidak aku ambil satu-satunya kesempatanku berkuliah pada tahun itu.

Dan akhirnya memilih untuk menunda satu tahun. Selama masa libur, semua usaha sudah aku coba, mulai dari les privat, les online, beribadah, dll. Doa ku pada saat sholat tidak pernah berubah, aku tetap ingin di PTN bergengsi dan dengan program studi yang aku inginkan. Setiap melihat mahasiswa dari kampus tersebut aku slalu berdoa semoga pada tahun berikutnya aku menjadi salah satu mahasiswa kampus tersebut. Dan tidak sedikit teman-teman SMA ku yang lolos universitas tersebut. Mau dibilang tidak iri pun aku tidak bisa.

Setiap saat aku slalu dihantui pertanyaan yang tidak ingin ku dengar. "kenapa tidak kuliah tahun ini?", "kenapa bisa tidak lolos?", "apa kamu tidak belajar sungguh-sungguh?", "mau jadi apa jika tidak kuliah?", dan masih banyak lainnya. Mungkin beberapa orang akan menganggap pertanyaan tersebut adalah pertanyaan biasa. Tetapi, bagi orang-orang yang bernasib sama, pertanyaan itu adalah serangan mental. 

Kita tidak pernah tahu apa yang sudah dilalui seseorang, apa yang sudah diusahakan seseorang, apa yang sedang dikejar. Dan pada akhirnya aku slalu menghindari untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dan pada tahun selanjutnya aku mulai bisa menerima takdir bahwa gap year tidak semenakutkan itu, dan aku kembali bangkit, walau pada tahun kedua aku juga tidak diterima dimanapun dan jalur masuk PTN apapun. Dan akhirnya aku berkuliah di Kampus swasta.

Untuk teman-teman yang memilki cerita sama, kalian amat sangat hebat, kalian amat sangat kuat dan keren. Tidak semua sanggup menerima nasib seperti itu. Dan tidak jarang mereka harus pergi ke psikologi karena adanya pertanyaan-pertanyaan aneh itu.

Tetaplah hidup, masih banyak pengalaman yang harus kalian coba dan hasil yang sudah menunggu kalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun