Disekolah, Bhima melihat Agatha yang tampaknya sedang memata-matai seseorang, ternyata itu adalah Selina yang sedang pergi ke sesuatu tempat, Agatha berkata bahwa Selina sempat berbicara dengan pak Matthias dan tampaknya ingin merencanakan suatu hal, katanya mereka ingin merekrut orang baru di "bisnis" mereka.Â
Karen mencurigakan Agatha mengikutinya sampai ke sebuah rumah sakit, tampak Selina sedang berbicara dengan dokter disana dan menyerahkan buku yang diberi saat dia berbicara dengan pak Matthias, Agatha dengar bahwa buku itu berisi "bisnis" mereka.
 Bhima bertanya apakah Agatha tau nama ayah dari Selena dan Selina, Agatha menjawab mengatakan bahwa nama ayah mereka adalah Arya, sepertinya Bhima tidak asing dengan nama tersebut karena pernah melihat nama itu di salah satu dokumen ayahnya, mereka terus mengikuti Selina hingga Selina disamperi oleh preman, Agatha khawatir dengan Selina namun hanya bisa terdiam ketika Selina menghabisi preman itu dengan 3 pukulan.
 Karena terdiam Selina lanjut berjalan dan mereka kehilangan arah, lalu Bhima kembali ke rumah dan merencanakan sesuatu yang berhubungan dengan pak Matthias, "kayaknya aku harus mastiin sesuatu dengan pak Matthias sih, kalau dugaanku bener, aku bisa manfaatin informasi ini untuk ngelakuin apapun yang kusuka di sekolah, hehehehehe, ya sepertinya itu ide yang baik."
Sampainya di rumah Bhima mulai mengingat tentang dokumen dan orang yang bernama Arya tersebut, Arya adalah pemilik dari rumah sakit di daerah bakwan city, dan sepertinya pak Matthias ada hubungannya dengan orang tersebut "kayaknya,hari ini adalah hari yang menyenangkan" Bhima tertawa, karena hari masih pagi Bhima berangkat sendirian ke sekolah, sesampainya di sekolah Bhima berkunjung ke ruangan pak Matthias dan bertemu dengannya serta mengajaknya untuk berbicara.
 "Saya mau nanya pak, bapak kenal gak orang yang bernama Arya?", "Arya? Saya kenal dia, lalu?", "dan bapak sepertinya menjalankan bisnis rahasia kan pak...?",Â
Bhima melanjutkan pertanyaannya," bapak, kenal gak dengan orang yang bernama Awan bening? Sebentar- OHH YANG DULU DIPANGGIL ABEN AWAN BENING YAYAYA SAYA TAU! KOK KAMU TAU ITU? SUDAH LAMA SEKALI DIA", "ya, karna dia adalah AYAH saya pak", pak Matthias terkejut "HAH? ITU AYAH KAMU? TAPI BUKANNYA SI ABEN CUMA PUNYA ANAK SATU? Namanya kalo enggak salah si Saka.", "ahh itu pak si Sakabumi itu kakak saya pak", "OH JADI DIA PUNYA ANAK LAGI SATU! Pantesan aja saya lihat-lihat kamu rada mirip sih sama dia", "oh ya pak aku cuma mau bilang satu hal aja sih, aku mau melakukan suatu hal disekolah ini. Tapi, aku berharap bapak untuk tidak terlalu ikut campur dalam urusan ini, itu saja.", "ya kalau saya sih ya karna kamu anak teman saya jadi ya, anggep aja sekolah ini kayak taman bermain kamu lah. Tapi, JANGAN TERLALU BERLEBIHAN."Â
Kemudian Bhima kembali ke kelas, dia berkumpul dengan Odo dan Arshaka seperti biasa dan bertanya apakah Selena ada di dalam, Selena pun menyamperi Bhima, "Selen,aku cuma mau bilang aja sih ke kamu, karna aku sudah menganggapku sebagai teman, jangan ikut campur sama hal-hal yang akan aku lakukan sekarang.Â
Odo Arshaka ayo", mereka masuk ke kelas, Bhima langsung menghampiri Ian dan menggebuknya hingga terkapar bersama Adnan, kelas menjadi ribut, Â "HAHAHAHAHA, AGATHA DIMANA HAH?!" Agatha persis berdiri didepan Bhima, namun dihalangi Selena, "kalo kamu mau gebukin yang lain terserah, tapi Agatha jangan."Â
Bel berbunyi, hari ini mereka akan berenang, saat pak Matthias keluar dari kolam Bhima kembali menggebuki Ian hingga tidak berdaya bersama Arshaka,"MANA UANGMU HAH?MANA JANJIMU KEMARIN 9 JUTA?" Sambil mencemplungi Ian kedalam kolam.Â
Odo datang dan menggebukinya lagi, kemudian mereka meninggalkan Ian, Bhima memberitahu bahwa habis pelajaran ini ada hal penting yang harus dibicarakan oleh Bhima sehingga tidak bisa menghubungi mereka untuk memalak orang.Â