Era Sharing Economy
Era teknologi informasi telah selesai, saat ini dunia memasuki babak baru dalam sejarah perkembangan peradaban manusia, era sharing economy. Dalam era teknologi informasi, kemampuan untuk menguasai informasi dan arus informasi akan berdampak pada kemampuan untuk menguasai akses ekonomi. Sebaliknya, dalam era sharing economy informasi justru tidak lagi dikuasai untuk disimpan dan dinikmati sendiri, tetapi justru harus dibagikan untuk menghasilkan dampak tambahan ekonomi. Perkembangan era sharing economy diawali dengan munculnya kesadaran akan sumber daya yang kian terbatas. Terutama oleh adanya kecenderungan untuk melakukan konsumsi secara berlebihan. Berkat sharing economy, penggunaan sumber daya yang ada bisa menjadi lebih irit dan efisien karena dipakai bersama-sama.
Dalam era sharing economy, persaingan bisnis bukan lagi merupakan persaingan yang mematikan satu sama lain, tetapi lebih kepada persaingan yang berbasis kolaborasi. Sehingga yang timbul kemudian adalah coopetition yang merupakan leburan dari cooperation (kerjasama) dan competition (persaingan). Persaingan yang kolaboratif ini sekarang menjadi trend yang positif, sehingga bisnis menjadi lebih ramah. Dengan menggunakan platform berbasis teknologi informasi, persaingan yang berbasis kolaborasi ini menjadi lebih teratur.
Perusahaan-perusahaan seperti alibaba, uber taxi, grab taxi ataupun bukalapak, tokopedia dan gojek yang berasal dari Indonesia adalah contoh perusahaan-perusahaan yang menerapkan prinsip sharing economy dalam menjalankan usahanya. Jack Ma yang merupakan pendiri alibaba adalah salah seorang anak muda yang mampu menerapkan gerakan sharing economy dalam membangun perusahaannya, diusianya yang muda, ia juga mampu membalikkan keadaan dan menjadi orang terkaya nomor satu di China.
Dalam menghadapi perkembangan jaman, gerakan-gerakan kepemudaan harus berubah dan harus selalu aktual mengikuti jamannya. Jika pada tahun 1928, gerakan pemuda diarahkan untuk mendorong terwujudnya Indonesia merdeka. Maka di tahun 2016, gerakan-gerakan kepemudaan harus diarahkan untuk mendorong kemajuan bangsa Indonesia, khususnya kemajuan pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh gerakan-gerakan wirausaha dan entrepreneurship.
Dengan begitu, gerakan-gerakan kepemudaan menjadi aktual dengan konteks jamannya. Potensi pemuda Indonesia yang seluruhnya adalah generasi Y yang tumbuh dan berkembang di dalam era sharing economy harus dimanfaatkan dengan baik untuk kemajuan bangsa dan negara. Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016 adalah momentum yang baik bagi seluruh organisasi kepemudaan dan elemen-elemen pemuda untuk mendorong dan mengasah seluruh potensi pemuda Indonesia untuk bergerak menuju kebangkitan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaannya.
Ingatlah bahwa proklamator Republik Indonesia Ir. Soekarno selalu yakin dengan potensi kekuatan pemuda Indonesia. “Beri aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, tapi beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia”. Selamat Hari Sumpah Pemuda wahai para pemuda Indonesia !!!