Mohon tunggu...
Ferizal Ramli
Ferizal Ramli Mohon Tunggu... -

Ferizal Ramli:\r\n\r\nFacebook: http://de-de.facebook.com/people/Ferizal-Ramli/1557886817\r\nE-mail: ferizal@kagamamuda.com, framliz@yahoo.com. Blog: http://ferizalramli.wordpress.com/\r\n\r\nFERIZAL Ramli saat ini berdomisili di München, Jerman berprofesi sebagai Unternehmensberater/Corporate Consultant for Management, System Integration and SAP Standard Software. Menyelesaikan Sarjananya di UPN “Veteran” Yogyakarta & Universitas Gadjah Mada. Pendidikan lanjutannya dilakukan di Jerman pada Hochschule Furtwangen & Universität Hamburg.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memaknai 3.000 km Napak Tilas Anies Baswedan (ABw) “Menyalakan Harapan”

25 Desember 2013   20:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:29 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Iklan Politik BUKAN pilihan bijak buat ABw

Tidak seperti banyak politisi lainnya yang lebih milih banyak beriklan politik di media eletroknik, cetak maupun online, ABW harus „menghindari“ sebisa mungkin untuk tidak beriklan. Andaikan pun kondisi kelak mengharuskan beriklan, itu harus cuma dijadikan cara pelengkap belaka.

Branding kekuatan di ABw itu membuat gerakan inspirasi, membangun kredibilitas dan dedikasi. ABw tidak punya uang, tidak punya media untuk membayar iklan dan biaya entertaiment promosi. Biaya seperti itu ABw TIDAK punya. Disisi lain, karakter kekuatan ABw adalah: ABw punya anak-anak muda terdidik yang dengan keresahan sama mau bareng-bareng kerja relawan merogoh kantong sendiri membantu ABw serta berkorban tenaga, pikiran dan waktu.

Para relawan ini langsung kabur saat dia lihat ABw terlalu banyak iklan mejeng mirip para politisi lainnya. Mereka mau berkorban turun tangan dengan ABw karena nurani idialismenya, lha kalau dia lihat ABw beriklan centang petenteng apalagi seperti ada pejabat yang pakai dana negara melalui program iklan di departemen yang dipimpinnya, wah bisa bumerang buat ABw. Lha wong iklan produk aja kita sering njeleh nontonnya, ini mosok politisi beriklan?

ABw harus beda dengan para kontestan politik pengiklan diri. ABw tidak boleh jual diri melalui iklan. ABw harus mengambil jalan membangun kredibilitas dg cara:
1. Menyapa konstituennya dan dengarkan apa yg dirasa konsituennya.
2. Merekatkan simpul-simpul relawan yang membantunya di seluruh tanah air.
3. Aktivitas tersebut akan di-publis oleh pers dan media sosial dan respon masyarakat relatif positif karena itu liputan aktivitas, bukan iklan.

---
Napak Tilas 3000 km!

Salah satu aktivitas efektif yang dilakukan ABw adalah keliling Jawa napak tilas 3.000 km baru-baru ini. Itu aktivitas menyapa masyarakat dengan biaya tidak besar. Tidak seperti iklan TV atau iklan dimana-mana yang makan banyak dana sampai milyaran, perjalanan 3.000 km lebih pada terkurasnya tenaga dan pikiran ABw (tapi ini wajar, bukankah seorang pemimpin harus siap berkorban tenaga dan pikiran?), dan paling biaya transport serta makan selama 5-7 hari. Itu cuma beberapa juta saja yang bisa bantingan bersama sesama relawan ABw.

Tapi ada 3 dampak yang bisa diraih dari perjalanan 3.000 km ABw:

1. Publikasi tanpa biaya terjadi di berbagai media dan media sosial karena ada aktivitas ABw yang bisa diliput.

2. ABw berkesempatan membangun dan merekatkan simpul-simpul relawan di daerahnya sehingga mereka semakin bersinerji

3. ABw makin dikenal konstituennya dan lebih dari itu ABw juga semakin paham apa yang terjadi di masyarakatnya saat berdialog dengan masyarakat di berbagai kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun