Mohon tunggu...
FERI YOGA
FERI YOGA Mohon Tunggu... Lainnya - jangan berhenti mencoba

be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mari Memaksimalkan Manfaat dari Tanaman Singkong

27 November 2021   00:54 Diperbarui: 27 November 2021   01:00 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu makanan pokok yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia kelas menengah ke bawah. Singkong ini memiliki rasa yang enak dan dapat mengenyangkana. Sehingga tak heran bila singkong sering digunakan sebagai pengganti nasi. Meskipun singkong merupakan bukan tanaman asli Indonesia, namun singkong sangat mudah tumbuh di Indonesia. Sangat mudah dijumpai keberadaan dari tanaman singkong ini. Hal ini menjadikan singkong sebagai makanan yang murah dan sederhana. Tak heran bila menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat kelas menengah kebawah. Harga yang murah ini pula menjadikan singkong masih kurang diminati petani untuk dibudidayakan. Untuk meningkatkan nilai jual singkong ini bisa dilakukan dengan membuat produk olahan dengan bahan dasar singkong yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Singkong kebanyakan diolah sebagai bahan makanan seperti mie, krupuk, tiwul instan, kue lapis, bidaran, stick, pluntiran, tiwul, gatot.

Pada dasarnya singkong ini termasuk tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk setiap bagian tanaman singkong ini sendiri. Manfaat dari setiap bagian tanaman singkong sangat beragam. Adapun beberapa manfaat dari setiap bagian tanaman singkong antara lain:

  • Pucuk dan daun singkong yang masih mudah atau segar sering dimanfaatkan sebagai lalapan dengan ditambahkan sedikit sambal maka daun singkong akan terasa sangat nikmat. Namun, sebelum mengkonsumsi daun singkong perlu dilakukan perebusan dan pengkukusan. Hal ini untuk mengurangi tingkat toksisitas HCN yang terkandung didalam daun singkong yang baru dipetik. Yang mana daun singkong yang baru dipetik memiliki kandungan banyak asam hidrosianat (HCN) yang beracun. Setelah dilakukan perebusan dan pengkukusan kandungan banyak asam hidrosianat (HCN) sudah berkurang dan aman untuk dikonsumsi. Pucuk dan daun singkong memiliki kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin A dan B yang cukup tinggi. Serta bisa menjadi alternatif sebagai  pakan ternak (kambing, sapi, ulat sutera, dll)
  • Batang biasanya digunakan sebagai alat perkembangbiakan  secara vegetatif, dan dapat pula dimanfaatkan sebagai kayu bakar setelah dikeringkan.
  • Akar atau bagian yang bakal tumbuh menjadi umbi-umbian merupakan bagian utama dari bagian tanaman singkong. Umbi ini  dapat diolah menjadi bahan makanan, kosmetik, dan obat-obatan

Kandungan yang dimiliki tanaman singkong tak kalah dari tanaman lainnya misalnya dibandingkan dengan kentang, kandungan kalori singkong dua kali lipat lebih tinggi dari kentang. Tak salah bila singkong dinobatkan sebagai salah satu makanan pokok sumber karbohidrat. Kandungan lemak yang dimiliki singkong lebih rendah dibandingkan biji-bijian dan kacang-kacangan. Kandungan protein yang dimiliki singkong lebih tinggi  dibandingkan dengan ubi jalar, kentang dan pisang. Selain itu Singkong memiliki kandungan yang kaya akan vitamin K, yang berfungsi untuk meningkatkan massa tulang. Oleh karena itu dengan mengkonsumsi singkong ini dapat mengurangi risiko osteoporosis. Kandungan vitamin K ini berguna dalam melindungi pasien Alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di otak dan berperan penting dalam penyembuhan pasien Alzheimer tersebu. Selain kaya akan vitamin K, singkong merupakan salah satu tamanan yang memiliki kandungan vitamin B kompleks dan golongan vitamin seperti asam folat, tiamin, piridoksin (vitamin B-6), riboflavin dan asam pantotenat. Riboflavin dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh dan meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga mengurangi risiko anemia. Pada sebuah penelitian yang dilansir Affleap menunjukkan bahwa singkong dapat pula dimanfaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Tidak hanya itu, singkong juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan merupakan sumber serat yang baik. Tak heran jika singkong dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, kanker usus besar, dan membantu mengontrol diabetes. Ini dapat dicapai dengan merebus dan mengukus singkong.

Dari kandungan dan manfaat singkong untuk kesehatan dan produk olahan makanan, dapat dikatakan bahwa singkong ini merupakan salah satu tanaman yang perlu dibudidayakan. Singkong ini masih bisa dikembangkan menjadi suatu produk lain yang sangat berguna dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Memaksimalkan dalam pemanfaatan dari potensi singkong akan mampu membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Dengan bekerja keras dan berusaha secara maksimal apapun bisa diraih. Less talk do more, keep do it

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun