Buku Panduan Lengkap Pengembangan Softskill
Berikut cuplikan buku ..
Seiring terus bermuncukannya keahlian atau keterampilan teknikal yang baru, tidak demikian dengan  Interpersonal Skill. Justru keberadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi seakan mengeliminasi kebutuhan akan interpersonal skill atau dalam hal ini softskill.
Pada dasarnya, Soft skill adalah kombinasi antara keterampilan orang, keterampilan sosial, kemampuan berkomunikasi, karakter, sikap, atribut karir, kecerdasan sosial dan Emotional Intelligence Quotient (EQ)  yang memungkinkan orang mengalamati berbagai hal yang ada pada lingkungannya, memudahkannya dalam bekerja dengan  orang lain, berkinerja baik.
Kamus Collins Inggris mendefinisikan istilah "soft skill" sebagai kualitas kerja yang diharapkan, terlepas dari pekerjaan apapun yang dilakukannya, softskill mencakup akal sehat, kemampuan untuk berurusan dengan orang, dan sikap fleksibel yang positif.
Sejarah perihal penerapan softskill hingga menjadi komponen keahlian yang penting dewasa ini dimulai pada tahun 1959, dimana pada kala itu Angkatan Darat America Serikat telah menginvestasikan sejumlah besar sumber daya pada pengembangan prosedur pelatihan berbasis teknologi. Di  tahun 1968, Angkatan Darat AS secara resmi memperkenalkan  pelatihan yang dikenal dengan "Pelatihan Rekayasa Sistem " .
Dalam salah satu dokumennya tertuang pernyataan: "keterampilan terkait pekerjaan yang melibatkan tindakan yang melibatkan orang dan tugas-tugas administratif, misalnya memeriksa tentara, mengawasi personil kantor, melakukan penelitian, menyiapkan laporan perawatan, membuat laporan perihal efisiensi, merancang struktur jembatan.
Pada Konferensi  tahun 1972 Dr. Whitmore mempresentasikan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana istilah "soft skill" (di bidang komando, pengawasan, konseling dan kepemimpinan) dipahami.Â
Setelah membuat dan membagikan kuesioner, definisi perihal softskill pun  dirumuskan: "Softskill adalah keterampilan penting yang berhubungan dengan pekerjaan yang melibatkan sedikit atau tidak adanya interaksi dengan mesin dan penerapannya pada pekerjaan.Jadi melalui dokumen pelatihan Angkatan Darat AS tahun 1972, mulai tercetuslah penggunaan formal istilah "soft skill"
Konsep tersebut ternyata menuai kritik, yang dikomentari: "Dengan kata lain, fungsi pekerjaan yang kita tahu bagus adalah Hardskill (Keahlian Teknikal) dan keterampilan yang sangat kita ketahui sangat sedikit."