Mohon tunggu...
Feri Setiawan
Feri Setiawan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Biasa yang Ex-Introvert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misa Jumat Agung yang Berwarna

21 April 2014   17:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat, 18 April 2014. Gereja Katedral St. Perawan Maria dari Gunung Karmel yang berlokasi di Jl. Buring 60 Malang melaksanakan misa kudus unuk perayaan Jumat Agung. Jumat Agung adalah peringatan atas sengsara dan wafat Yesus Kristus. Jumat Agung merupakan serangkaian hari penting dalam rangkaian peringatan paskah bagi umat Kristiani.

Tepat pada pukul 12.00 WIB misa pertama hari itu dimulai dengan suasana hikmat. Misa kali ini sedikit berbeda dengan kehadiran mahasiswa dari Universitas Ma Chung. Mahasiswa berjumlah 13 orang mengikuti misa dengan hikmat sambil mengenal jalannya peribadatan di gereja dengan gaya arsitektur yang khas. Hal ini menjadi pemandangan yang tidak biasa karena misa dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang agama yang ada.

Para pengurus gereja dan "among tamu" menerima mahasiswa dengan sangat baik dan ramah. Bahkan disediakan tempat khusus di dalam gedung gereja. Para mahasiswa mengikuti jalannya misa dengan hikmat sambil memperhatikan jalannya peribadatan yang dilakukan oleh umat Katolik.

Seusai misa para mahasiswa melakukan dialog dengan Romo Suyanto selaku romo yang memimpin jalannya misa Jumat Agung. "Kegiatan ini ditujukan mengenal tradisi keimanan umat beragama menjalin relasi lintas-iman khususnya di lingkungan kawula muda." tutur Fika Handani selaku ketua panitia pelaksana.

Kegiatan dialog berlangsung dengan penuh antusias, mulai dari sejarah katolik hingga kegiatan gereja untuk menciptakan perdamaian antar umat beragama. "Kami mendukung kegiatan seperti ini, gereja juga memiliki kegiatan serupa.  Kegiatan seperti ini menjadi penting untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan tanpa lintas batas." ujar Romo Suyatno yang menjabat sebagai pimpinan gereja.

Para mahasiswa mengaku menikmati kegiatan seperti ini, "Saya pasti akan bergabung apabila ada kesempatan selanjutnya untuk belajar lagi mengenai kehidupan lintas iman", ujar Vaan Jupii mahasiswa Program Studi Teknik Informatika yang mengikuti kegiatan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun