Tentu kita masih ingat tragedi jatuhnya seorang pendaki di kawah Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan tanggal 18 Agustus 2017 kemarin.Â
Kebetulan saat itu saya sedang memandu 3 teman saya yang ingin mendaki di Gunung Dempo. Menanggapi jatuhnya atau pun kecelakaan sewaktu mendaki gunung menurut saya ialah kurang safety ataupun kurangnya memperhatikan aturan ataupun batasan-batasan saat pendakian.
Pagi 17 Agustus 2017 saya melakukan summit ke top merapi, setiba di top saya melihat banyak pendaki yang melanggar batasan pendakian yaitu nekat ataupun mau terlihat eksis dengan cara menuruni bibir kawah hingga ke kawah Dempo padahal pendaki hanyalah dibatasi di top merapi Dempo.
Padahal hal itu sangatlah berbahaya, Gunung Dempo merupakan gunung aktif dimana sewaktu-waktu bisa menyemburkan awan panas atau pun belerang, serta akses menuju kawah sangatlah curam serta medannya batu kerikil dimana salah pijakan berarti nyawa melayang.
Pagi itu kurang lebih ada 10 pendaki yang nekat turun ke kawah Dempo.
Selain hal itu juga, ada beberapa pendaki yang terlalu mengambil foto terlalu pinggir. Kemungkinan besar pendaki yang jatuh ke kawah Dempo kemarin ialah terlalu pinggir di dinding kawah yang mengakibatkannya ia terpeleset hingga jatuh ke lereng kawah.Â
Selain hal itu, saya melihat beberapa pendaki yang nekat mendaki tanpa ada persiapan salah satunya seperti p3k, kesiapan fisik, logistik.
P3K sangatlah penting apabila kita melakukan pendakian untuk menangani hal-hal yang tidak diinginkan dan emergency. Salah satunya yang sering terjadi saat pendakian yaitu terkena hypotermia. Yaitu suatu kondisi di mana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.Â
Kesiapan fisik, setidaknya kita melakukan kesiapan fisik seperti rajin berolahraga selama min. 1 minggu agar fisik kita siap, karena medan pendakian atau track disetiap gunung berbeda-beda maka dari itu kita perlunya kesiapan fisik. Untuk track di Gunung Dempo, pintu rimba ke shelter 1 lumayan landai, shelter 1 ke shelter 2 mulai menanjak dan di shelter 2 ke top Dempo medannya menanjak.
Logistik, logistik sangatlah penting untuk memberi asupan tenaga bagi seorang pendaki, pada saat pendakian kemarin saya melihat ada pendaki yang nekat bertahan padahal persiapan logistik sudah tidak ada lagi, dan ada beberapa pendaki menyarankan untuk segera turun tetapi tetap membandel, dan akhirnya demi suatu hal yang tidak diinginkan beberapa pendaki memberikan sebagian logistik untuk mereka. Walaupun sedikit ada rasa jengkel karena diberi tahu tidak didengar tetapi kita sesama pendaki tetap satu saudara, saling tolong menolong.
Saran untuk yang ingin melakukan pendakian yaitu taatilah peraturan yang ada serta jangan melakukan hal nekat demi untuk terlihat eksis.