Mohon tunggu...
Feri Nata
Feri Nata Mohon Tunggu... Guru -

Guru di Sekolah Kristen Calvin, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah Kristen Calvin: Suatu Upaya Memikirkan Ulang Kurikulum Pendidikan

20 September 2016   08:50 Diperbarui: 22 September 2016   09:17 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Sekolah Kristen Calvin

Christian Hidden Curriculum

Banyak hal yang terkadang begitu sulit dinilai. Hal-hal tersebut dikenal dengan istilah intangible. Tak sedikit juga hal-hal yang bahkan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Dokumen tertulis mengenai kurikulum sekolah tentunya penting. Namun, di Sekolah Kristen Calvin, selain dari dokumen kurikulum tertulis, ada suatu christian hidden curriculum yang juga berperan dalam membentuk kemampuan-kemampuan siswa. Hal ini bukan berarti adanya dualisme kurikulum. Namun, terdapat kemampuan-kemampuan yang terkadang sulit diajarkan dalam kelas. Biasanya, kemampuan-kemampuan seperti ini dikenal dengan istilah soft skills.

Dasar Firman Tuhan yang begitu kuat ditanamkan kepada siswa-siswa melalui renungan, ibadah pagi, dan kelompok tumbuh bersama, secara tidak langsung ikut membentuk karakter siswa-siswa. Dalam kesempatan-kesempatan tersebut, siswa-siswa diajak untuk bergumul dengan kematangan emosi mereka, mengasah kecerdasan sosial mereka, menyadarkan mereka akan tanggung jawab mereka, dan juga menguatkan iman mereka kepada Tuhan.

Selain itu, siswa-siswa diajak untuk secara langsung menghidupi kehidupan mereka dalam komunitas sekolah. Interaksi di antara siswa diharapkan mendorong kematangan emosi dan kecerdasan sosial siswa. Mereka juga didorong untuk belajar rendah hati, toleransi, dan empati terhadap orang lain. Guru Sekolah Kristen Calvin juga tidak melulu membimbing siswa dalam perkembangan akademik siswa. Guru-guru diharapkan juga menjadi pengayom bagi siswa yang membimbing mereka melewati pergumulan-pergumulan mereka sebagai anak-anak dan remaja.

Tak Berarti Kami Menganggap Akademik Tidak Penting

Ada semacam stigma yang mengatakan bahwa Sekolah Kristen Calvin hanya mementingkan karakter, sehingga jika mau akademik yang baik, Sekolah Kristen Calvin bukan tempat yang tepat. Faktanya, sekalipun Sekolah Kristen Calvin tidak menekankan akademik sebagai satu-satunya tujuan program pendidikan, Sekolah Kristen Calvin tetap bisa mengukir prestasi-prestasi dalam bidang akademik. Cukup banyak lulusan dari SMA Kristen Calvin yang berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) yang terkemuka di tingkat nasional, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Universitas Brawijaya (Unibraw). Bahkan beberapa di antaranya berhasil masuk ke dalam program studi yang sangat favorit, seperti Kedokteran UI dan Teknik Perminyakan ITB. Banyak juga alumni SMA Kristen Calvin yang melanjutkan kuliah di luar negeri, misalnya di Amerika (Calvin College, Dordt College, University of California, dan Academy of Art University), di Eropa (FH Aachen University of Applied Sciences Germany dan Leiden University), di Australia (University of Technology Sydney), dan di Asia (National Taiwan University).

SD dan SMP Kristen Calvin juga cukup sering berpartisipasi dan meraih medali dalam ajang olimpiade sains nasional (OSN). Bahkan siswa SD Kristen Calvin pernah mengikuti International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) dan meraih medali emas.

Sekolah Kristen Calvin mendorong siswa untuk mengembangkan seluruh talenta yang diberikan oleh Tuhan. Prestasi akademik, walaupun bukan prioritas satu-satunya, juga dikembangkan di Sekolah Kristen Calvin. Jika siswa memang memiliki kapasitas, mereka akan didorong dan dibimbing supaya talentanya tergali dengan maksimal.

Fotenote:

1. Dooyeweerd, Herman. 1969. A New Critique of Theoretical Thought. Deel 2. The General Theory of the Modal Spheres.

2. Wolterstorff, N. P. 2004. Kurikulum: Menurut Standar Apa? Di dalam: Stronks, G. G. dan Joldersma, C. W., editor. Mendidik Untuk Kehidupan: Refleksi mengenai Pengajaran dan Pembelajaran Kristen. Surabaya: Momentum. Terjemahan dari: Educating for Life: Reflections on Christian Teaching and Learning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun