Mohon tunggu...
Feri Lukmansyah
Feri Lukmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Kuli

goal-oriented person and enjoy adapting to new environments.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dasar Filosofis Pancasila yang Menjadi Dasar Kebinekaan

9 Desember 2023   10:18 Diperbarui: 9 Desember 2023   11:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila, sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia, memiliki arti dan makna mendalam yang mengukir keberagaman dan keutuhan bangsa. Kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti lima prinsip atau nilai dasar. Pancasila menjadi panduan utama bagi rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Artikel ini akan menguraikan lima sila Pancasila dan bagaimana mereka mencerminkan semangat kebhinekaan Indonesia.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," menggarisbawahi prinsip kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia menghargai keragaman keyakinan agama, dan Pancasila tidak mengakui satu agama tertentu sebagai agama negara. Ini menciptakan ruang untuk setiap warga negara untuk menjalankan keyakinan agama mereka dengan damai dan saling menghormati.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," menekankan pentingnya hak asasi manusia, keadilan sosial, dan peradaban yang berlandaskan norma-norma moral. Pancasila mendorong setiap warga negara untuk bertindak adil dan beradab dalam hubungan sesama manusia, menciptakan masyarakat yang inklusif dan setara.

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga, "Persatuan Indonesia," menegaskan pentingnya kesatuan dan persatuan dalam keragaman. Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, dan Pancasila menyatukan mereka menjadi satu bangsa. Sila ini menunjukkan semangat gotong royong dan solidaritas dalam membangun Indonesia yang kuat dan bersatu.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," menekankan pada prinsip demokrasi. Pancasila memberikan hak kepada setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan negara melalui perwakilan atau permusyawaratan. Hal ini menciptakan pemerintahan yang responsif dan berlandaskan kebijaksanaan rakyat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," menandakan komitmen Indonesia untuk mencapai keadilan ekonomi dan sosial. Pancasila menolak segala bentuk ketidakadilan dan mencita-citakan masyarakat yang adil dan makmur bagi seluruh warganya. Sila ini mencerminkan semangat untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun